blank
Wakil Menteri Agama (Wamenag RI) Drs H Zainut Tauhid Sa'adi MSi menyerahkan penghargaan kepada wisudawati Unsiq Jateng di Wonosobo yang berprestasi. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Wakil Menteri Agama (Wamenag RI) Drs H Zainut Tauhid Sa’adi MSi menyitir pendapat Albert Einstein seorang fisikawan dunia mengatakan ilmu tanpa agama bisa menimbulkan kepincangan dan agama tanpa ilmu adalah kebutaan.

“Karena itu, integrasi antara ilmu dan akhlak bisa menjadi solusi untuk mengatasi berbagai tantangan zaman yang semakin kompleks di era revolusi industri 4.0 ini. Perguruan tinggi berbasis agama Islam, harus bisa memadukan ilmu dan akhlak,” katanya.

H Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan hal itu, di sela-sela menghadiri acara “Rapat Senat Terbuka Wisuda Pasca Sarjana, Sarjana dan Diploma ke-38 Universitas Sains Al Quran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo” di Gedung Sasana Adipaura Kencana, Rabu (15/1).

Rapat Senat Terbuka dipimpin Ketua Senat Unsiq Dr H Ngarifin Shidiq MPdI. Dihadiri Rektor Unsiq Dr KH Mukhotob Hamzah MM, YPIIQ H Ali Mufidz, pendiri Unsiq  Hj Siti Ngaisah Pudjiharjo, Plt Kakannwil Kemenag Jateng H Achyani MSi dan Bupati Eko Purnomo.

Menurut Zainut Tauhid, sebagai institusi pendidikan tinggi yang lahir dari pondok pesantren, Unsiq sangat menyadari pentingnya sinergi antara akal yang diwakili sains dan ilmu akhlak dengan kolbu yang merupakan pintu masuk keimanan.

“Dalam Alquran Surat Hujarat Ayat : 11, disebutkan Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu pengetahuan. Keseimbangan antara iman dan ilmu merupakan hal yang sangat penting,” terangnya.

Beri Inspirasi

Unsiq Jawa Tengah di Wonosobo, imbuhnya, telah memberikan kontribusi besar dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan keagamaan dan sains. Melalui tradisi akademik dan nilai luhur pesantren, telah dipertemukan antara sains dan agama.

blank
Wakil Menteri Agama (Wamenag RI) Drs H Zainut Tauhid Sa’adi MSi foto bersama dengan Rektor dan pimpinan YPIIQ Jateng Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

“Albert Einstain ilmunya sangat menginspirasi umat Islam hingga kini. Islam telah memiliki tokoh seperti Al Farizi atau Ibnu Sina. Ulama sekaligus sains kedokteran. Seorang ulama peletak dasar teori musik modern dan banyak yang lain,” tandasnya.

Tokoh-tokoh Islam di atas, kata Zainut Tauhid, diharapkan dapat menjadi role model sarjana bidang sains dan ahli ke-Islaman. Perubahan zaman telah memunculkan era post  true. Situasi obyektif lebih sedikit pengaruhnya dibanding emosi dan opini publik.  “Kemudahan akses media sosial yang tanpa batas usia, pendidikan, ekonomi dan sosial juga telah melampaui akses pada ilmu pengetahuan termasuk pengetahuan agama. Masyarakat sering memperoleh informasi dari sumber yang tidak jelas,” bebernya.

Pihaknya mencotohkan, di dunia maya, seorang tanpa ilmu dan kualifikasi bisa seenaknya mem-bully profesor atau ahli agama. Era ini sering disebut era matinya kepakaran. Informasi hoaks marak di masyarakat termasuk hoaks berkaitan dengan isu keagaamaan.

“Kini banyak ditemui di medsos konten berisi kebencian berbasis agama. Semua berkontribusi negatef pada masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara. Sarjana Unsiq harus bisa jadi katalisator dan dinamisator solusi di atas,” pungkasnya.

Muharno Zarka-trs