blank
WISATA UNGGULAN: Objek wisata The Lawu Park yang berlokasi di Bulakrejo, Gondosuli, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, merupakan salah satu objek wisata unggulan yang diminati wisatawan. (suarabaru.id/lbc)

KARANGANYAR (SUARABARU.ID) – Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Surakarta saat ini tengah mengembangkan 21 objek wisata berbasis ekowisata di daerah Karanganyar. Pengembangan objek wisata tersebut sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar di bawah Bupati Juliyatmono.

Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta, Sugi Purwanta, mengemukakan, Karanganyar saat ini menjadi daerah dengan destinasi yang dituju para wisatawan domestik pada saat akhir pekan.

“Luasan objek wisata yang kami kembangkan berbeda-beda/ Ada yang 0,5 hektare, namun juga ada yang 13 hektare. Dalam mengembangkan objek wisata, kami tetap komitmen menjaga lingkungan dan kelestarian kawasan hutan,” tegas Sugi Purwanta dalam Media Gathering Perum Perhutani KPH Surakarta di Resto Kembang Pinus, Cemoro Kandang, Tawangmangu, Selasa (14/1)

blank
Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta, Sugi Purwanta. (suarabaru.id/lbc)

Dia menambahkan, apa pun yang dilakukan untuk pengembangan wisata di daerah Karanganyar, pihaknya tetap menaati aturan yang ada. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Bupati Juliyatmono dan jajaran apa saja objek wisata yang tengah dikembangkan semaksimal mungkin, di wilayah Tawangmangu.

Untuk saat ini, tambah Sugi, belum akan membuka kerja sama dengan mitra atau pemgembang yang ingin mengembangkan objek wisata di kawasan itu.

Dia mengaku akan mengevaluasi mitra yang telah menjalin kerja sama. Hal ini untuk mengetahui apakah para mitra telah menaati perjanjian kerja sama yang telah disepakati.

“Dalam bekerja sama ini sekali lagi saya sampaikan kami selalu mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku. Kami punya tim bagaimana menerima mitra, bagaimana mitra kami proses dan sekali lagi kami taat aturan,” tegas dia.

Memberikan Dorongan

Pengembangan wisata ini Perhutani bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Dari 21 objek wisata yang dikembangkan itu ada yang sudah berjalan, bahkan ada yang sama sekali belum memberikan kontribusi.

Meskipun demikian, pihaknya tetap terus memberikan dorongan dan dukungan kepada mereka agar dapat mengembangkan objek wisata di kawasan itu dengan baik.

blank
Kabid Destinasi Pariwisata Disparpora Karanganyar, Teguh Haryono (suarabaru.id/lbc)

Kabid Destinasi Pariwisata Disparpora Karanganyar, Teguh Haryono memaparkan, pengembangan ekowisata di kawasan Tawangmangu memberikan dampak luar biasa bagi Karanganyar. Pendapatan di sektor pariwisata mencapai Rp2 miliar.

“Dengan adanya ekowisata di Tawangmangu itu penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata di Tawangmangu naik 50 persen,” kata dia.

Kabupaten Karanganyar, lanjut Teguh, mendapatkan penghargaan Abiwara Award dari Pemprov Jateng. Dari tujuh kategori, Karanganyar menyabet lima kategori. Hal ini membuktikan perkembangan wisata di Karanganyar menyita perhatian bagi para pengunjung.

LBC