blank
Petir di sawah (ilustrasi). Foto Istimewa

EPARA (SUARABARU.ID ) – Akibat menerima panggilan telepon seluler saat berada di sawah, Sali bin Bari (54), penduduk RT 02 / RW 06  dukuh Sidorejo, Desa Bumiharjo, Kecamatan Keling, Jepara disambar petir hingga tewas. Kejadian nahas itu terjadi saat korban pagi tadi, Senin (13/1-2020) jam 07.30  ketika  mengantarkan makanan pagi bagi para pekerja yang sedang menanam ketela di kebun milik   PTPN IX Beji di blok Sidorejo.

Karyawan PTPN IX Beji itu seperti biasanya  mengantarkan makanan bagi para pekerja yang tengah mengerjakan lahan milik perusahaan negara itu, disamping juga menjadi pengawas. “Pada saat berada di pategalan, ia duduk di gubug. Ketika itu ada panggilan telepon dari telepon selulernya. Ia sempat mengangkat telepon dan berbicara sesaat. Tetapi tiba-tiba saja petir menyambar tubuhnya, seperti terbakar hingga tewas seketika,” ujar Suparti yang pagi itu turut bekerja di tegalan pagi tadi.

Korban setelah di visum di RS Rehatta Kelet langsung dimakamkan dengan diiringi isak tangis keluarganya. “Kami tidak menyangka, almarhum yang pagi itu sedang mengantar makanan untuk kami meninggal dengan cara seperti itu. Beruntung para pekerja lain belum masuk ke dalam gubug untuk mengambil makanan,” ujar  Mustari salah satu saksi mata peristiwa itu.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto di samping mengucapkan bela sungkawa juga menghimbau kepada warga masyarakat untuk tidak menggunakan hand phone ketika berada di sawah atau di laut. “ Sebab telepon seluler menjadi media yang sensitif bagi aliran listrik yang di akibatkan oleh petir,” ujar Arwin.

Menurut Arwin, awan kerap kali bermuatan listrik negatif. Sementara obyek dibawah seperti pohon, bangunan dan  bahkan bumi penuh dengan muatan listrik positif. “ Ini yang menyebabkan petir yang dapat diartikan sebagai pelepasan listrik akibat ketidakseimbangan dua muatan listrik tadi,” papar Arwin.

Petir menurut Arwin  juga bisa terjadi  kala awan yang bermuatan listrik positif dan negatif bertemu hingga muncul kilat dan guntur. “Secara teoritis, kilat bisa mengandung listrik hingga jutaan volt  dan dapat menaikan suhu udara menjadi 27.000 derajat celsius. Dengan kekuatan sebesar itu, orang yang tersambar langsung kebanyakan langsung tewas,” ujarnya.

Oleh sebab itu di samping tidak menggunakan handphone, pada saat bekerja di tempat terbuka, ketika  hujan dan ada kilat menyambar sebaiknya berteduh lebih dulu, tambahnya.

Hadi Priyanto-trs