blank
Sebelum pengajian selapanan dimulai, Pengurus Ranting Fatayat NU di Kalikajar foto bersama usai dilantik Ketua Fatayat NU Wonosobo, Haryati S Ag. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Wonosobo Hj Istiqomah S Ag mengatakan ada lima perkara yang bakal menjadi ujian manusia di dunia ini. Jika ujian itu mampu dilewati maka seseorang akan selamat di dunia dan akhirat.

“Lima perkara tersebut meliputi rasa takut atau khawatir, musibah kelaparan, kekurangan harta benda atau hasil tanaman, kehilangan jiwa (kematian) dan datangnya musibah atau bencana alam yang tidak terduga-duga,” serunya.

Hj Istiqomah yang pernah jadi Ketua Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU dan kini jadi Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU tersebut menyerukan  hal itu dalam acara “Pengajian Rutin Lapanan Muslimat-Fatayat NU” di lapangan Desa Butuh Lor Kalikajar Wonosobo.

Dalam pengajian yang dibanjiri ribuan pengunjung itu, hadir pula Ketua PC Fatayat NU Haryati S Ag, Sekretaris PC Fatayat NU Maryatul Kibtiyah MPdI, Bendahara PC Fatayat NU Sarilah dan Ketua PAC Fatayat Kalikajar Hj Zuhaimi Maskuriroh.

Dikatakan alumnus Fakultas Dakwah Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) kini Universitas Sains Al Qur’an (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo itu, apa tanda cinta Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya? Tandanya adalah dengan menguji hamba tersebut di dunia ini.

blank
Hj Istiqomah SAg ketika mengisi “Pengajian Selapanan Muslimat-Fatayat NU” di Desa Butuh Lor Kalikajar Wonosobo. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

“Allah SWT tidak akan menguji umatnya tanpa ada sebab. Karena ujian Yang Maha Kuasa itu membuatkan manusia sadar dengan statusnya sebagai hamba Allah SWT di dunia ini. Benarkah manusia telah beriman atau tidak?” lontarnya, Minggu (12/1).

Ceramah yang diselingi banyak humor dan salawat Nabi Muhammad dari Hj Istiqomah, membuat pengunjung pengajian tak beranjak dari tempat duduknya. Bahkan beberapa kali jamaah tampak tertawa terpingkal-pingkal saat penceramah menyampaikan joke lucunya.

Ujian Kelaparan

Menurut Istiqomah, Firman Allah SWT Surat Al Baqarah 155-156, menyebutkan Kami akan menguji rasa takut, rasa lapar, kekurangan harta benda dan jiwa serta hasil tanaman di muka bumi ini. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.

Perasan takut, sebutnya, adalah fitrah manusia. Takut ini ada di pelbagai keadaan dan situasi. Berbeda orang, berbeda perasaan takutnya. Ada orang kaya yang takut jatuh miskin, takut hilang kuasa dan pangkatnya dan ada yang takut dengan kematian.

“Sesungguhnya ketakutan itu ujian Allah SWT kepada hambaNya. Hanya hamba yang beriman yang dapat merubah ketakutan menjadi positif. Bagaimana? Ketakutan untuk melakukan maksiat dan dosa. Ketakutan untuk mengundang murka Allah SWT,” jelasnya.

Ujian kelaparan, tambahnya, menjadi ujian terbesar dalam kehidupan manusia. Di akhir zaman umat juga diuji dalam keadaan lapar dan dahaga. Lihatlah di zaman kini, tersebar dan terdengar pelbagai berita yang menunjukkan betapa perihnya ujian kelaparan.

“Manusia juga diuji dengan kekurangan harta benda. Merasa jengkel jika tidak punya uang. Hidup pun merasa tidak sempurna. Takut pula mau bersedekah. Jadilah orang kaya yang bersyukur. Orang miskin jadilah orang yang bersabar,” ajaknya.

Kehilangan jiwa atau kematian, ungkapnya, menjadi ketakutan dan ujian lain bagi manusia. Siapa yang tidak sedih dengan kematian orang tersayang, suami, istri, anak atau  orang tua. Manusia tidak boleh tidak dapat menerima hakikat kematian seseorang.

“Ujian terakhir adalah bencana alam dan kekurangan hasil tanaman. Setiap petani pasti mengharapkan hasil tanaman yang subur dan mengeluarkan hasil yang banyak. Musibahbencana alam juga harus bisa menguatkan keimanan dan ketakwaan seseorang,” bebernya.

Muharno Zarka-trs