blank
TINJAU BENDUNGAN: Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono saat melakukan peninjauan ke Bendung Glapan yang jebol di Desa Glapan, Kecamatan Gubug, Sabtu (11/1). Foto: hana eswe

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Kondisi tanggul yang jebol di Bendung Glapan, rupanya juga menjadi perhatian Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Bersama dengan jajarannya, Basuki meninjau lokasi itu, yang menjadi agenda dalam kunjungan kerjanya, Sabtu (11/1).

Kedatangannya langsung disambut Sekretaris Daerah Grobogan Moh Sumarsono, Kapolres Grobogan AKBP Ronny Tri, Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman
Mokoginta, Kepala BPBD Endang Sulistyoningsih dan serta jajaran Muspika Gubug, ikut mendampingi Basuki Hadimuljono.

BACA JUGA : Warga Mojoagung Masih Butuhkan Sembako, Polres Grobogan Gerak Cepat

Pada kesempatan itu, Basuki Hadimuljono meminta penanganan darurat tanggul jebol di aliran Sungai Tuntang bisa dilakukan secepatnya. Hal ini harus segera dilakukan, mengingat prediksi cuaca dari BMKG diperkirakan masih akan turun hujan hingga puncaknya pada Februari nanti.

”Dalam waktu tiga hari ke depan sudah harus selesai, karena cuaca masih berpotensi hujan terus. Prediksi BMKG, puncak hujan masih berlangsung sampai Februari. Untuk itu, penanganan darurat tanggul jebol harus cepat diselesaikan,” tegasnya.

Dia menjelaskan, pekerjaan ini bisa dilakukan lebih dulu, dan setelah itu baru dihitung biayanya. Setelah di-review BPKP, pekerjaan penanganan darurat yang dilakukan baru dibayar.

Setelah penanganan darurat, nanti akan dilanjutkan dengan penanganan secara permanen. Namun untuk penanganan permanen ini membutuhkan waktu lama, karena harus melalui tahapan lelang.

Sementara itu, Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih menegaskan, wilayah Kecamatan Gubug ada 12 desa yang mengalami musibah banjir pada Rabu hingga Kamis (9/1). Masing-masing desa itu, antara lain Desa Penadaran, Glapan, Ngroto, Trisari, Ginggangtani, Kuwaron, Papanrejo, Kunjeng, Rowosari, Gubug, Jeketro, dan Ringinharjo.

blank
PANTAU KONDISI: Didampingi Sekda Grobogan Moh Soemarsono, Basuki memantau kondisi Bendungan Glapan yang jebol. Foto: Hana Eswe

Rumah Hanyut
Akibat bencana itu, ada sekitar 30 ribu orang yang terkena dampak banjir. Selain itu, ada ribuan hektar areal tanaman padi dan ribuan rumah warga yang sempat tergenang.

”Akibat banjir, ada tiga rumah warga yang hanyut, sembilan rumah rusak berat dan 19 rumah rusak ringan,” jelasnya.

Banjir akibat meluapnya Sungai Tuntang, juga mengakibatkan jebolnya tanggul di sejumlah titik, seperti di Desa Glapan, Ngroto, Trisari, Papanrejo, dan Ringinharjo. Kemudian rumah genset Bendung Glapan yang hanyut diterjang banjir.

”Selain di Kecamatan Gubug, banjir juga melanda sejumlah desa di beberapa kecamatan lainnya. Seperti Kecamatan Tegowanu, Kedungjati, Godong, Penawangan, dan Karangrayung. Saat ini kondisi banjirnya sudah surut,” ungkap mantan Sekdin PUPR Kabupaten Grobogan ini.

Hana Eswe/Riyan