blank
CEK KESEHATAN: Para dokter muda yang tergabung tim „Susur Kampung „ PMI Surakarta tengah memeriksa kesehatan warga Cinderejo Lor, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Kamis (9/1) (suarabaru.id/Bagus Adji).

SOLO (SUARABARU.ID) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta menggelar pengobatan dan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Kegiatan bertajuk “Susur Kampung“ yang melibatkan 24 dokter muda lulusan UNS Surakarta berlangsung di wilayah Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Humas PMI Surakarta Dedi Cahyo Nugroho mengemukakan, “Susur Kampung” merupakan program pemeriksaan kesehatan dan pengobatan yang secara rutin dilaksanakan PMI Surakarta. Kegiatan “Susur Kampung“ kali ini melibatkan 24 dokter muda lulusan UNS dipimpin dr Farida dari PMI Surakarta dan dilaksanakan di enam wilayah RT di Kelurahan Gilingan Banjarsari, Solo.

“Sasaran kegiatan adalah masyarakat yang tinggal di perkampungan serta dari sisi ekonomi masuk kategori berpenghasilan rendah. Pemilihan sasaran disertai pertimbangan tentang kemungkinan adanya warga yang belum terlayani fasilitas kesehatan,“ papar Dedi Cahyo, Kamis (9/1).

Diakui, meski warga disebut terakhir memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) ataupun terdaftar sebagai peserta BPJS, namun ada di antara mereka  yang tidak tahu cara menggunakannya. Bahkan ada di antara mereka karena satu dan lain hal tidak dapat mendatangi puskesmas.

“Bisa disimpulkan kegiatan Susur Kampung ini sebagai salah satu upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sekaligus memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya hidup sehat,” jelasnya.

Datangi Rumah Warga

Kegiatan tim  “Susur Kampung“  PMI Surakarta ini mendatangi  rumah yang diketahui penghuninya memerlukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Dengan telaten para dokter muda yang bertugas memeriksa kesehatan warga dan memberikan pengobatan secara gratis.

Sumarmi (60), warga Cinderejo Lor mengaku berterima kasih atas pengobatan dan pemeriksaan kesehatan dari PMI Surakarta. Diakui dirinya diperiksa kesehatannya dan diberi obat. “Menurut dokter yang memeriksa, saya menderita tekanan darah tinggi. Saya punya kartu BPJS tetapi tidak pernah saya gunakan berobat sehubungan tak ada yang mengantar ke Puskesmas,“ tuturnya.

Bagus Adji/LBC