blank
Beberapa petugas tengah melakukan penggalian sekaligus penelitian terhadap arca Ganesha. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Seksi Seni Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Wonosobo, Sri Fatonah Werdiyati S Sos MM mengatakan di sekitar penemuan arca Ganesha besar juga ada artefak candi di lahan pertanian yang digali di Dieng Wetan Kejajar.

“Selain ada satu fragmen arca Ganesha, di temukan juga beberapa artefak pendukung kebudayaan masa lalu berupa pecahan gerabah, keramik dan bata merah yang diduga merupakan benda cagar budata se zaman,” katanya, Senin (6/1).

Kepastian penemuan artefak candi, imbuhnya, didapatkan setelah Diparbud Wonosobo menerjunkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) ke lokasi penemuan arca Ganesha untuk melakukan penelitian lebih lanjut, beberapa waktu lalu.

“Benda artefak candi dan fragmen kepalan tangan dan patahan belalai ditemukan secara terpisah tak jauh dari lokasi arca Ganesha. Saat ini semua hasil temuan benda cagar budaya disimpan di Museum Kailasa di kawasan Dieng,” sebutnya.

Menurut Fatonah, fragmen pecahan gerabah dan keramik terbuat dari tanah liat yang dibakar (earthenware). Sedang frgamen bata merah diduga termasuk artefak pendukung kebudayaan masa lalu. Penemuan tersebut didapati pada proses pengupasan tanah.

“Beberapa batuan komponen candi yang ditemukan pasca proses pengupasan tanah yakni fragmen kemuncak tepi dan batu kulit candi (outherstone). Kedua benda tersebut terbuat dari jenis batu andesit yang ditatah utuh,” paparnya.

blank
Posisi arca Ganesha saat ditemukan dalam posisi rebah dan duduk bersila. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Duduk Bersila

Benda-benda komponen candi itu, tambahnya, ditemukan di kedalaman 75 sentimeter dari permukaan tanah. Setelah kali pertama ditemukan bagian lutut arca, ternyata masih ada bagian badan arca. Sedang tangan, kepala dan belalai terpisah, belum ditemukan.

Seperti diberitakan Suarabaru.id sebelumnya, arca Ganesha ditemukan Widi, salah satu petani di Dieng, Jumat (27/12/2019) lalu, di lahan pertanian tanaman kentang. Saat mencangkul lahan untuk ditanami bibit kentang, cangkul mengenai batu yang tak lain bagian dari arca Ganesha.

Lokasi penemuan arca berada pada jarak  sekitar 25 meter dari ruas jalan arah Telaga Warna atau tepatnya di depan Homestay Nusa Indah Desa Dieng Kejajar Wonosobo atau pada jarak kurang 2 kilo meter dari pertigaan Dieng ke arah Selatan.

Temuan pertama berupa fragmen kepalan tangan arca ganesa pada kedalaman 30 sentimeter. Pada penggalian tanah selanjutnya didapati bagian lutut arca. Temuan tersebut dilaporkan ke Museum Kailasa dan diteruskan ke BPCB Jateng di Prambanan Klaten.

“Pada penggalian tanah lebih dalam ditemukan satu bagian fragmen arca yang dipahat dari satu batu andesit utuh (monolith). Posisi arca duduk bersila dan kondisi tidak utuh. Terdapat ornamen motif bunga i kedua kaki dan kalung pada leher arca,” bebernya.

Keadaan fragmen arca ganesa saat ditemukan, katanya, dalam posisi rebah dengan orientasi objek melintang Utara-Selatan dengan posisi lapik arca (bagian dasar) berada di sisi Utara. Ukuran arca Ganesa tinggi 1,5 meter dan lebar 1,2 meter.

Muharno Zarka/mm