blank
Budiatmoko/dok

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jateng mulai menyiapkan sejumlah program unggulan. Ketua BPD GINSI Jateng Budiatmoko mengemukakan program-program unggulan itu adalah mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul, menjadikan para anggota lebih paham soal ekspor dan impor, menekan ongkos biaya logistik, dan membuat para anggota lebih berperan aktif.

”Agar para anggota lebih aktif kami akan menyiapkan pakta integritas. Di seluruh Jateng saat ini baru sekitar 120 yang tercatat resmi sebagai anggota GINSI,” ungkap Budiatmoko, Minggu (5/1). Dia berharap mereka yang belum masuk menjadi anggota bersedia aktif sebagai member. Untuk itu pihaknya akan melakukan sosialisasi demi menambah jumlah anggota.

”Keberadaan GINSI harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan. Itu pekerjaan rumah yang harus kami tuntaskan,” jelasnya. Kokok, panggilan akrab Budiatmoko, terpilih kembali sebagai ketua dalam Musyawarah Daerah VI GINSI Jateng pada 17 Desember 2019. Dia terpilih secara aklmasi setelah satu calon lain memilih mundur.

Selain beberapa program unggulan itu, GINSI Jateng akan fokus untuk menjadikan organisasi para importir ini kuat, solid, dan dibutuhkan anggota, serta institusi lain. Mengenai biaya logistik di Pelabuhan Tanjang Emas Semarang, Kokok meminta ada skema keseragaman tarif. ”Kami ingin ada standardisasi komponen biaya di pelabuhan (shipping/agen dan forwarder konsolidator) sehingga ongkos pelabuhan memiliki standar. Semisal untuk impor satu peti kemas biayanya pasti sehingga tidak ada yang bermain,” ujarnya.

Dia menambahkan sejauh ini dukungan dari Pemprov Jateng sudah baik, tapi perlu ditingkatkan. Dalam menjalankan perannya, GINSI punya kaitan langsung dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), dan Kanwil Bea dan Cukai Jateng. Menurut rencana, BPD GINSI Jateng bakal dikukuhkan Gubernur Jateng di Wisma Perdamaian pada akhir Januari ini. (rr)