blank
Forkompimcam Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, berada di DAS Bengawan Solo yang terus perlahan meninggi di wilayah Desa Panolan, Jumat (3/1). Foto : Hms-Resbla

 BLORA BLORA (SUARABARU.ID) – Anggota Kepolisian Resor (Polres) Blora yang betugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Kedungtuban, aktif memantau Sungai Bengawan Solo yang permukaan arusnya mengalami kenaikan.

“Permukaan DAS Bengawan Solo terus menaik perlahan, kami aktif memantau demi keamanan warga,” tandas Kapolres Blora AKBP Antonius Anang melalui Kapolsek Kedungtuban Iptu Suharto, Jumat (3/1/2020).

Menurutnya, permukaan daerah aliran sungai (DAS) terpanjang di Pulau Jawa itu, mulai terlihat terus menaik pada Kamis (2/1) sore, dan kondisinya terus meninggi perlahan pada Jumat pagi tadi.

Untuk keamanan masyarakat, lanjutnya, selain menghimbau agar waspada dan berhati-hati, sejumlah anggota Polsek aktif memantaunya, bahkan ada personil bergantian mengamankannya.

“Anggota Polsek, Koramil dan Linmas bergantian memantau dan mengamankan,” tambah Suharto.

Upaya sinergitas memantau jalur penyenerangan warga di sungai Bengawan Solo, lanjutnya, untuk membantu warga dan antisipasi kjika sewaktu-waktu datang banjir bandang.

Bahkan pihaknya bersama Camat Martono dan Danramil Kapten (Inf) Jumanto, sudah tiga kali turun memantau di sekitar DAS di wilayah Desa Panolan, dan sekitarnya.

Fasilitas Evakuasi

Desa Panolan, salah satu desa yang rawan banjir dari dmapk meluapnya sungai Bengawasn S9olo, karena berdekatan dengan sungai yang membelah provinsi Jateng-Jatim itu, kata Iptu Suharto.

“Kami akan terus memantau dan megecek di sekitar DAS Bengawan Solo, langkah ini demi keamanan dan kenyamanan masyarakat,” kata Kapolsek Keduntungan.

blank
Forkompimcam Kedungtuban, Kabupaten Blora, bersama-sama mengecek fasilitas bangunan untuk evakuasi korban banjir di Desa Panolan. Foto : Hms-Resbla

Suharto dan jajaran Forkompincam, rajin menghimbau warga sekitar DAS jika sewaktu bencana banjir datang, selain harus waspada juga sesegera mungkin melapor ke Kecamatan, Polsek dan Kormail atau perangkat desa terdekat.

Bahkan untuk pemantau Jumat pagi tadi, Forkompincam mengecek bangunan evakuasi bencana di Desa Panolan, melihat dari dekat kondisi saat ini, sekaligus meyakinkan masih dalam kondisi baik.

“Mohon doa masyarat luas, semoga di wilayah Kedungtuban dan kawasna lainya tidak tidak ada bencana banjir bandang,” tandas Camat Martono.

Martono menambahkan, sejauh ini dari hasil pemantauan yang dilakukan, aliran sungai Bengawan Solo masih dalam batas normal, namun demikian warga diminta tetap waspada.

Wahono-trs