blank
Arca Ganesa yang ditemukan petani di lahan pertanian Dieng Wetan masih berada di tempat penemuan awal. Setelah diteliti tim BPCB Jateng dan Balar Yogyakarta arca akan dipindah di Museum Kaliasa Dieng. (Foto : Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Penemuan arca Ganesa di lahan pertanian di Selatan Masjid Dieng Wetan, mengundang perhatian besar masyarakat.

Ini juga membuktikan bahwa tulisan Sir Thomas Stamford Raffles di buku legendaris The History of Java bahwa di Dieng terdapat lebih dari 400 candi, mendekati kebenaran.

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Unit Dieng Yahmun, Selasa (31/12), mengatakan arca Ganesa yang ditemukan petani setempat merupakan arca terbesar yang pernah ditemukan di kawasan dataran tinggi Dieng setelah penemuan Arca Shiwa.

“Arca yang sudah tidak ada kepala dan tangannya itu berukuran lebar 1,2 meter dan tinggi 1, 4 meter. Arca Ganesa merupakan ‘anak’ arca Shiwa yang saat ini disimpan di Museum Kailasa Dieng. Dimungkinkan masih ada arca lain di seputar Dieng,” sebutnya.

Bagian kepala, tangan, dan belalai arca,  ditemukan secara terpisah. Saat ini tubuh arca Ganesa masih berada di lokasi ditemukan. Tim BPCB Jateng dan peneliti arkeologi UGM Yogyakarta akan segera melakukan penelitian terhadap arca itu.

“Ada keunikan pada arca Ganesa yang baru ditemukan. Selain sudah tidak ada bagian kepala dan tangan, di bagian arca lainnya terdapat motif batik teratai. Penemuan batu bata juga menunjukkan pada masa Mataran Kuno sudah ada penggunaan batu bata,” katanya.

Batu Persegi

Kepala UPT Pengelolaan Objek Wisata Dieng, Aryadi Darwanto menandaskan setelah digali lebih dalam, selain ada arca Ganesa juga ditemukan beberapa batu persegi yang merupakan batu atap candi dan batu bata mirip batu susunan bangunan candi kuno.

“Batu bata ini merupakan penemuan pertama di dataran tinggi Dieng. Arca Ganesa akan dipindah setelah ada penelitian dari BPCB Jateng dan Balar Yogyakarta. Pemindahan arca ukuran besar tersebut membutuhkan alat berat,” terangnya.

Peneliti Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara, Dhimas Ferdhianto, mengatakan penemuan arca Ganesha di Dieng Wetan, semakin membuktikan masih banyak arca maupun candi yang belum ditemukan di kompleks wisata, areal pertanian dan permukiman warga Dieng.

“Peran pemerintah dan kesadaran masyarakat akan pelestarian cagar budaya di Dieng harus ditingkatkan, kalau tidak tinggal menunggu saja beberapa situs sejarah dan budaya yang masih tersisa akan hilang,” tegasnya.

Pemkab Banjarnegara, Wonosobo, Pemprov Jateng, BPCB Jateng dan Balar Yogyakarta, harapnya, harus bersinergi agar situs sejarah di Dieng terselamatkan. Karena Dieng tidak hanya aset nasional tapi sekaligus sebagai warisan sejarah dunia.

Muharno Zarka/mm

blank

blank

blank

blank