blank
Nampak genangan lumpur yang tersisa akibat terjangan banjir bandang di wilayah Kecamatan Jekulo, Kudus. foto:Ist/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Banjir bandang disertai lumpur menerjang sejumlah desa di wilayah Kecamatan Jekulo, Senin (30/12). Beruntung tak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah warga serta beberapa fasilitas umum dan bangunan milik pemerintah terkena lumpur yang tersisa.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Berawal dari guyuran hujan deras yang terjadi di Kawasan Pegunungan Patiayam, membuat debit sejumlah sungai yang berasal dari pegunungan Patiayam meningkat hingga limpas.

Limpasan air langsung menerjang wilayah pemukiman di sekitar sungai. Bahkan, air juga menerjang jalan pantura Kudus-Pati tepatnya di depan Mapolsek Jekulo dan sekitarnya.

Farid, warga Desa Klaling menyebutkan terjangan air banjir terjadi begitu cepat. Air berwarna coklat tiba-tiba muncul ke pemukiman di saat hujan deras mengguyur.

“Warga sempat kaget dan berusaha membuat tanggul-tanggul pasir di sepanjang tanggul,” tandasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, data yang ada total ada sejumlah  rumah di Desa Klaling dan Pladen, Kecamatan Jekulo yang terdampak luapan banjir bandang tersebut . Selain itu, ada pula beberapa fasilitas umum seperti SMA 1 Jekulo, Mapolsek Jekulo serta beberapa kantor perbankan yang diterjang air beserta lumpur.

”Air beserta lumpur menerjang dan sempat menggenangi beberapa bangunan,” kata Bergas.

Dikatakan, air menggenang sekitar 30 menit. Namun, saat genangan surut, tumpukan lumpur setebal 5 cm tersisa di pemukiman maupun bangunan pemerintah. ”Kami sudah menerjunkan personel BPBD untuk membantu melakukan pembersihan,” tandasnya.

Bahkan, akibat genangan lumpur yang menggenangi jalur Pantura Kudus-Pati tepatnya depan Mapolsek Jekulo, sempat membuat lalu lintas di sekitar lokasi macet. Selain menggunakan sekop dan cangkul, petugas juga menyemprotkan air untuk membersihkan lumpur dari badan jalan.

Dikatakan Bergas, penyebab terjadinya banjir bandang tersebut salah satunya adalah mulai gundulnya perbukitan Patiayam. Begitu turun hujan lebat, air langsung mengalir menuju sungai dengan membawa material lumpur.

Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya timbunan sampah di sepanjang bibir sungai. Akibatnya, aliran sungai menjadi dangkal dan membuat air limpas dan menerjang pemukiman warga.

“Selama ini kami sudah berusaha melakukan pembersihan aliran sungai dari sampah terutama di sekitar jembatan-jembatan. Namun, tanpa adanya dukungan dan peran serta dari masyarakat, tentu usaha ini tidak akan berbuah maksimal,”tandasnya.

Oleh karena itu, Bergas juga mengimbau masyarakat di wilayah Kecamatan Jekulo terutama di sekitar perbukitan Patiayam untuk mulai memikirkan kelestarian lingkungannya. Sebab, kejadian banjir bandang seperti ini bukan kali yang pertama.

Tm-Sb/Ab