blank
Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Nasdem, Lestari Moerdijat usai memberikan pendidikan politik di Kudus. foto:Suarabaru.id

KUDUS  (SUARABARU.ID) – Partai Nasdem nampaknya cukup percaya diri dengan kekuatannya dalam menghadapi Pilkada 2020 di Kabupaten Rembang dan Blora. Berbeda dengan kabupaten lainnya, di dua daerah tersebut Nasdem tidak akan membuka pendaftaran bakal cabup dan cawabup.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Nasdem, Lestari Moerdijat saat menghadiri pendidikan politik yang digelar DPD Partai Nasdem Kudus, di Aula DPRD Kudus, Minggu (29/12).

“Untuk Pilkada Jawa Tengah, calon yang merupakan kader Nasdem ada di Rembang dan Blora, serta satu lagi di Pekalongan. Tapi di Pekalongan nampaknya situasinya sangat cair. Jadi, mungkin Rembang dan Blora yang bisa dikonsolidasikan,”kata politisi yang akrab disapa Rerie tersebut.

Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR RI tersebut mengungkapkan, dengan situasi seperti itu, Partai Nasdem tidak melakukan penjaringan bakal cabup dan cawabup baik di Rembang maupun Blora. Kader Nasdem yang akan diusung, diyakini akan mampu memenangkan pertarungan yang ada.

Sejauh ini, kader Nasdem di Kabupaten Rembang yang saat ini diprediksi bakal maju lagi dalam Pilkada 2020 adalah Wabup  petahana Bayu Andriyanto. Bayu kemungkinan akan kembali berduet dengan Bupati Petahana Abdul Hafidz yang sudah dicalonkan oleh PPP.

Sedangkan  di Kabupaten Blora, meski tidak bisa maju lagi, namun Bupati Blora saat ini Djoko Nugroho adalah Ketua Dewan Pembina DPD Partai Nasdem Blora. Isu yang santer, Nasdem Blora akan kembali mengusung lingkaran pendopo Blora seperti Isteri bupati yakni Umi Kulsum, ataupun anaknya.

Sementara, terkait kondisi daerah lain di Jawa Tengah, Rerie mengakui situasi politik masih sangat cair. Untuk itu, Rerie menyatakan dukungan Nasdem akan diberikan dengan mempertimbangkan popularitas dan elektabilitas calon berdasarkan hasil survey.

“Meski  penentuan dan pemberian dukungan dilakukan melalui mekanisme partai, namun kami tetap akan mendasarkan pada hasil survey sebagaimana Pilkada lalu,”kata anggota DPR RI dari Dapil Jateng II tersebut.

Pendidikan politik

Sementara, terkait pendidikan politik kader, Rerie meminta segenap pengurus dan kader partai Nasdem untuk terus melakukan konsolidasi politik tak hanya saat ada momentum Pemilu atau Pilkada. Konsolidasi harus terus dilakukan agar mesin politik Partai Nasdem terus bergerak dalam melayani masyarakat.

“Pemilu 2019 lalu bukanlah tujuan, tapi justru harus dijadikan awal dalam memberikan pelayanan pada masyarakat,”kata Rerie.

Dikatakan Rerie, sejauh ini keberadaan parpol di masyarakat masih hanya dikenal saat pelaksanaan Pemilu atau Pilkada. Padahal, semestinya Parpol bisa dijadikan pilar bangsa dalam membangun negara.

“Untuk itu, dengan semangat restorasi yang ada saat ini, kami terus meminta seluruh pengurus, kader hingga anggota dewan dari Partai Nasdem untuk terus  memberikan pencerahan kepada masyarakat,”tandasnya.

Tm-Sb/Ab