blank
Foto bersama mahasiswa Sistem Informsi FTIK USM dengan pengelola butik Batik Hatta

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Empat mahasiswa Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) membuat program sistem pendukung keputusan (SPK) untuk Butik Batik Hatta baru-baru ini.

Keempat mahasiwa tersebut adalah Tria Ardianita, Leatitia Daphne, Adi Setyawan dan Yudha Erianto. Butik Batik Hatta merupakan toko UKM BUMN yang bergerak di bidang konveksi dan fashion yang terfokus pada dunia perbatikan. Butik tersebut berlokasi di jalan Graha Mukti Raya no.361, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Semarang.

Penerapan program Sistem Pendukung Keputusan pada butik tersebut dilakukan untuk kepentingan mengambil keputusan dalam pendirian stand pameran yang kerap diadakan di mall – mall besar di Kota Semarang.

Selain itu pembuatan program ini juga untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah SPK yang diampu oleh dosen Saifur Rohman Cholil, S.kom, M.Kom dan harapan kedepannya dapat dituangkan ke dalam Kerja Praktek (KP) dan Tugas Akhir (TA) di semester yang akan datang.

Sistem pendukung keputusan ini dibangun dengan metode Hybrid MCDM yang berbasis web dengan menggunakan software MySQL dan bahasa pemrograman PHP.

Menurut Saifur Rohman Cholil Metode Hybrid MCDM sendiri merupakan kombinasi dari metode AHP dan TOPSIS. Hal yang pertama kali dilakukan adalah melakukan riset dengan mengunjungi lokasi mitra, dilanjutkan mencari data dengan cara wawancara dengan pihak terkait, dan melakukan pengimplementasian sistem serta mengintegrasikan sistem tersebut ke Butik Batik Hatta.

SPK sendiri memiliki manfaat menyediakan informasi, memberikan prediksi, serta mengarahkan pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

”Saya merasa sangat terbantu dengan diterapkannya sistem SPK untuk memilih lokasi pendirian stand pameran di area pusat perbelanjaan di Kota Semarang”, ujar Tutik selaku pemilik Butik
Batik Hatta.

Manfaat yang didapat mahasiswa adalah menggali kemampuan mahasiswa itu sendiri agar dapat lebih memahami tentang sistem, mengasah kemampuan berlogika serta memiliki suatu pengalaman.

Sedangkan bagi dosen, akan senang dan merasa bangga jika melihat mahasiswanya mampu menyelesaikan permasalahan dalam menentukan suatu keputusan.

USM-wahyu