blank
Petugas kepolisian dan tim medis dari Puskesmas Kepil tengah melakukan identifikasi terhadap korban meninggal akibat terbakar di Dusun Mranggen Desa Beran Kepil Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Seorang nenek bernama Kartiyah (65) warga Dusun Mranggen RT 01 RW 04 Desa Mranggen Kecamatan Kepil Wonosobo, yang menderita penyakit stroke, ditemukan meninggal dunia, akibat terbakar hidup-hidup di kamar tidurnya.

Salah satu warga setempat, Rohmat (50), mengatakan musibah tersebut terjadi Senin
(16/12), sekitar pukul 10.30 WIB di rumah korban. Saat kebakaran terjadi tidak ada orang yang berada di dalam rumah kecuali korban, yang berada di kamar sendirian.

“Korban menderita penyakit stroke sejak 14 tahun lalu. Sehari-hari korban hanya bisa tiduran seorang diri di kamar. Penghuni rumah yang lain siang hari tidak berada di rumah karena harus bekerja di sawah dan ladang,” katanya.

Musibah kebakaran kali pertama diketahui Satrio (25) tetangga korban. Saat itu, dirinya melihat kepulan asap hitam membumbung tinggi dari atas atap rumah yang dihuni korban dan keluarganya. Dia pun lalu melaporkan kejadian tersebut pada warga lain.

Mendapat laporan Satrio, beberapa warga mendatangi lokasi kejadian dan melihat api sudah membakar sebagian rumah yang terbuat dari kayu. Korban yang tengah berada di kamar pun sudah ikut terbakar dan ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Olah TKP

Kapolsek Kepil IPTU Mus Subadi mengatakan setelah mendapat laporan warga terkait musibah kebakaran dan menyebabkan salah satu korban meninggal dunia, Kasi Trantib, petugas Polsek dan Koramil Kepil langsung mendatangi TKP.

“Warga bersama petugas kepolisian dan TNI segera melakukan evakuasi terhadap korban yang sebagian tubuhnya telah terbakar. Korban meninggal dunia diduga karena hampir seluruh tubuhnya telah gosong dilalap api,” paparnya.

Petugas kepolisian Polsek Kepil, Satreskrim Polres Wonosobo dan tim medis Puskesmas Kepil segera melakukan olah TKP, melakukan identifikasi dan pemeriksaan medis terhadap korban. Pemeriksaan medis dilakukan karena hampi seluruh tubuh korban terbakar.

IPTU Mus Subadi menambahkan petugas melakukan pemadaman api dengan alat seadanya. Setelah api berhasil dipadamkan korban lalu dievakusi. Dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal murni karena tubuhnya terbakar bukan karena faktor lain.

“Karena pihak keluarga tidak memperkenankan korban dievakuasi, selanjutnya jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dilakukan pemakaman di pekuburan desa setempat. Saat ini penyebab kebakaran masih diselidiki,” katanya.

Muharno Zarka/mm