blank
WISUDA SARJANA: Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho SH MH tengah mewisuda salah seorang sarjana dalam acara wisuda periode IV tahun 2019, di Auditorium GPH Haryo Mataram setempat, Sabtu (14/12). (Suarabaru.id/Bagus Adji W)

SOLO (SUARABARU.ID) – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mewisuda 1.461 sarjana baru pada acara wisuda periode IV tahun 2019. Dari seluruh wisudawan sekitar 17 persen atau 244 lulusan dinyataklan lulus dengan predikat cumlaude atau dengan pujian.

Upacara wisuda bagi lulusan program doktor, magister, pendidikan dokter spesialis, sarjana dan diploma berlangsung dalam sidang Senat Terbuka UNS dipimpin Rektor Prof Dr Jamal Wiwoho SH MH di Auditorium GPH Haryo Mataram, Sabtu (14/12).

Wakil Rektor bidang Akademik Prof Dr Ir Ahmad Yunus MS melaporkan, sarjana baru yang diwisuda sebanyak 197 orang di antaranya merupakan lulusan pascasarjana, lulusan program pendidikan dokter (32 wisudawan), lulusan program sarjana berasal dari 11 fakultas, sebanyak 1.126 wisudawan.

Selain itu sebanyak tiga wisudawan merupakan lulusan program diploma IV dari Fakultas Kedokteran dan 94 wisudawan lulusan progrtam diploma III dari delapan fakultas di UNS, serta sembilan wisudawan lulusan program diploma dari Fakultas MIPA. Sampai dengan acara wisuda periode IV tahun 2019, UNS sejak berdiri hingga kini telah memiliki 185.590 alumni.

Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho SH MH berpesan kepada para wisudawan, dunia saat ini sudah move on memasuki era millenial. Era ini digambarkan sebagai periode waktu di mana teknologi berkembang pesat dan menjadi sebuah gaya hidup bagi generasi di dalamnya.

Sebagai generasi mienial pada era perubahan akan membawa pengaruh besar dalam tatanan politik dan ekonomi Indonesia dalam kurun waktu lima hingga 10 tahun ke depan.

”Saya mengingatkan, perubahan global betul-betul ada dan sudah nyata hadir di depan mata, sehingga tidak ada pilihan lain menghadapi pusaran perubahan tersebut untuk segera hijrah dari pesimisme ke optimisme. Tantangan yang dahulu bersifat kolonialisme  kini  berevolusi menjadi kompetisi global,” tegas Jamal.

Bagus Adji