blank
Foto : Dok

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sebanyak 2.000 peserta akan bersaing dalam lomba lari Semarang 10K pada Minggu (15/12) besok pukul 06.00 WIB dengan mengambil start dan finish depan Balaikota Semarang. Mengusung konsep Sport and Heritage Tourism, peserta dapat berlari melintasi rute budaya dan arsitektur kota lama Semarang.

Semarang 10K tahun ini terbagi dalam 3 kategori, 10K Open sebanyak 25,8%, 10K Nasional sebanyak 71,9%, dan 10K Pelajar sebanyak 2,3%. Peserta yang berasal dari luar kota Semarang sebanyak 68% dengan total pelari asing sebanyak 13 peserta.

Semarang 10K selain diramaikan pelari elite yang terdiri atas 18 pelari elit putra dan 13 pelari elit putri, lomba lari ini juga menjadi ajang untuk memperbaiki catatan waktu/personal best. Hal ini disebabkan karena rute lari yang relatif datar, steril dari kendaraan, dan ruas jalan yang lebar sehingga pelari dapat maksimal dalam pencatatan waktu.

Peserta elit laki-laki di antaranya adalah James Karanja (Kenya), Tariku Demelash Abera (Ethiopia), Agus Prayogo (Indonesia), dan Nur Shodiq (Indonesia). Sedangkan elite perempuan di antaranya adalah Jackline Nzivo (Kenya), Isabellah Kigen (Kenya), Odekta Elvina Naibaho (Indonesia), dan Triyaningsih (Indonesia).

Penyelenggara lomba Budiman Tanuredjo mengatakan, pihaknya merasa bangga dan terhormat, dipercaya kembali untuk yang kedua kalinya oleh Pemerintah Kota Semarang sebagai mitra dalam penyelenggaraan Semarang 10K.

“Bagi kami, Kota Semarang memiliki modal wisata yang sangat potensial, yakni kekayaan bangunan tua dan bersejarah. Selain gedung Lawang Sewu dan Tugu Muda, kawasan Kota Lama yang makin bersinar setelah proses revitalisasi, menjadi salah satu tujuan wisata ikonik di Semarang. Dengan konsep pariwisata olahraga (sport tourism), potensi wisata itu dikombinasikan dengan event lari Semarang 10K, yang mulai berlangsung sejak 2018,” kata Budiman di Semarang, kemarin.

Rute Baru

Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, keberadaan Semarang sebagai kota yang mudah diakses, baik lewat udara, dan perjalanan darat, terutama setelah berfungsinya jalan tol dari Jakarta hingga Kota Semarang, membuat minat peserta Semarang 10K tidak memudar. Artinya, semangat Pemkot Semarang untuk menggairahkan kunjungan wisata terwujud dengan jumlah peserta yang berasal dari luar semarang yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 68%.

Lomba lari penutup tahun ini menggunakan rute baru pasca-revitalisasi. Kali ini peserta diajak melintasi lebih banyak jalur di kota lama Semarang. Ini tentu menjadi pengalaman seru dan berkesan bagi peserta,

Agus Supriyanto/Sol