blank
WAKTU TERCEPAT: Pebalap dari Surabaya, Tommy Salim mencatatkan waktu tercepat 56,758 detik dalam kualifikasi Trial Game Asphalt International Championship (TGAIC) 2019 digelar di Sirkuit Boyolali, Jawa Tengah pada 13 - 14 Desember 2019. (suarabaru.id/lbc)

BOYOLALI (SUARABARU.ID) – Trial Game Asphalt International Championship (TGAIC) 2019 digelar di Sirkuit Boyolali, Jawa Tengah pada 13 – 14 Desember 2019. Pada hari pertama, Jumat (13/12) sesi Free Practice dan kualifikasi berlangsung panas. Pebalap nasional maupun kelas dunia berebut pole position untuk beraksi di Final Race, Sabtu (14/12).

TGAIC ini merupakan rangkaian seri Trial Game Asphalt (TGA) 2019 putaran ke-5 atau final round. Dari 10 kelas yang diperlombakan, terdapat tiga kelas utama yakni 175 Open, 175 Non Pro, dan FFA 250, serta satu kelas khusus yaitu FFA 450 International.

Persaingan sengit tersaji di kelas FFA 250. Trio rider Tanah Air gaspol demi berada di pole position. Tommy Salim berhasil unggul dari dua rivalnya dengan waktu 56,758 detik. Menyusul setelahnya Farudila Adam yang meraih 57,906 detik. Adapun Doni Tata harus puas berada di urutan keempat dengan raihan waktu 56,179 detik.

Dari kelas 175 Open, Danang K Utomo moncer dengan catatan waktu tercepat 59,542 detik. Disusul setelahnya oleh M Andrias Lukito meraih 59,816 detik. Sedangkan rider yang menempati puncak klasemen sementara di kelas ini, yaitu Tommy Salim berada di posisi ketiga dengan torehan 1 menit 0,788 detik.

Lalu di kelas 175 Non-Pro, Yoga Megantara berhasil unggul dengan waktu 1 menit 0,9 detik. Membuntuti di belakangnya ada Erick Candra memperoleh catatan waktu 1 menit 1,2 detik dan Reha Adjie yang hanya berbeda sepersekian detik.

blank
Pebalap asal Perancis, Maxime Lacour (19) saat beraksi dalam lintasan TGAIC. (suarabaru.id/dok)

Sementara pada kelas khusus FFA 450 International, persaingan antara tiga rider kelas dunia asal Perancis juga tak kalah sengit dan menarik perhatian pengunjung. Germain Vincenot sukses membuktikan ketangkasan dari dua pebalap senegaranya. Ia menorehkan waktu tercepat, yaitu 55,607 detik.

Sementara Sylvain Bidart membayangi di urutan ketiga dengan waktu 56,268 detik. Adapun Maxime Lacour terpaut cukup jauh di posisi delapan meraih waktu 57,344 detik.

Trek Basah

Pada hari pertama, selain berhadapan dengan persaingan antarpebalap, para pebalap juga harus berjuang dengan lintasan basah. Kondisi ini membuat puluhan pebalap yang bertanding mempersiapkan setelan motor untuk menyesuaikan kondisi tersebut, jika kembali hujan dalam perlombaan Seri Ke-5 yang diadakan, Sabtu (14/12) ini. Seperti yang dilakukan pebalap NAGC MPM Honda, Tommy Salim usai melakukan latihan bebas.

blank
Doni Tata saat melahap race TGAIC di Sirkuti Boyolali, Jumat (13/12). (suarabaru.id/dok)

”Menghadapi trek basah, paling kami mengubah sedikit suspensi dan tekanan angin di ban. Jika di awal cerah dan di tengah-tengah perlombaan besok hujan di kondisi saya pakai setelan ban kering, mungkin untuk breaking dan saat masuk tikungan lebih diatur lagi,” kata pebalap asal Surabaya ini.

Dia di hari perlombaan akan tampil di dua kelas, FFA 250 dan FFA 450 Internasional. Di FFA 250, Tommy (181 poin) berada di peringkat ke-2 klasemen umum, berselisih tiga angka dari Farudila Adam (184 poin) di puncak klasemen. Adapun peringkat ketiga ditempati Doni Tata dengan koleksi 169 poin. Ketiga pebalap ini masih berpeluang meraih gelar juara di kelas ini.

Di kelas FFA 450 Internasional, tiga pebalap nasional itu akan berkompetisi dengan lima pebalap nasional lainnya plus empat pebalap asing. Pebalap asing itu yakni Lewis Cornish, Germain Vincenot, Sylvain Bidart, dan Maxime Lacour.

Sementara itu Race Director Trial Game Asphalt International 2018, Jim Sudaryanto mengatakan lintasan di sirkuit Boyolali masih munpuni dalam kondisi cuaca hujan. Lintasan di Kota Susu ini juga sudah pernah digunakan untuk perlombaan Seri Pertama TGAIC 2019 pada 22-23 Februari 2019.

”Sirkuit di Boyolali ini didesain untuk kondisi kering dan hujan. Saat hujan tadi para pebalap juga meminta waktu untuk menyetel kembali motornya sebelum latihan bebas. Hal itu tidak masalah,” kata Jim.

Dia menerangkan sebelumnya Seri Ke-5 ini rencana digelar di Sirkuit Mijen Kota Semarang. Namun karena sirkuit tersebut dalam renovasi, akhirnya kembali dilaksanakan di Boyolali.

”Sirkuit di Boyolali ini permanen dan sudah dibenahi dari segi fasilitas dan lintasannya. Jadi layak untuk menggelar seri final musim ini,” jelas Jim.

LBC