blank
Suasana kegiatan gropyok tikus di Dusun Pucang, Kelurahan Grobogan, Minggu (8/12). Para petani menggunakan mercon sebagai bahan untuk membasmi hama tikus yang selama ini mengganggu areal persawahan mereka. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Mercon atau petasan adalah benda yang paling membahayakan karena berhubungan dengan api. Jika dinyalakan akan mengeluarkan sumber suara yang sangat keras. Tetapi bagi warga Dusun Pucang, Kelurahan Grobogan, mercon dipergunakan untuk memberantas hama tikus di areal persawahan.

Tradisi memberantas hama, gropyokan tikus dilakukan sejumlah petani dari Kelompok Tani Mugi Lestari, Minggu (8/12) pagi. Mereka melakukan aktivitas ini didampingi langsung Lurah Grobogan, Kartiningsih bersama anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.

Terlihat sebagian petani melakukan pengasapan menggunakan KNO 3 atau potassium nitrat yang merupakan salah satu bahan baku pembuat petasan. Bahan ini dinilai efektif mendorong gas belerang masuk ke dalam sarang tikus. Cara ini juga sangat mudah dilakukan bagi para petani.

“Ini sudah masuk musim tanam. Jadi kami melakukan gropyokan tikus bareng-bareng untuk membasmi sarang tikus. Soalnya, semakin lama jumlah tikus semakin banyak. Mereka ini suka eker-eker plastik bibit yang sudah ditanam di dalam tanah. Jadi, untuk mengurangi hama tikus ini maka dilakukan gropyokan tikus,” ujar Yati, petani yang ikut dalam kegiatan ini.

Antusias

Adanya kegiatan gropyok tikus ini mendapatkan antusiasme dari masyarakat setempat. Hal itu dibenarkan Lurah Grobogan, Kartiningsih. Menurut dia, pengendalian hama tikus ini sangat penting untuk dilakukan para petani sebelum melakukan penanaman bibit.

“Hari ini kami adakan pengendalian hama tikus dengan model pengasapan. Kegiatan ini dilakukan persiapan tanam karena musim hujan sudah datang. Dan tujuan dari gropyokan tikus ini dilakukan agar tikus tidak ada yang menyerang sawah-sawah milik para petani,” ucap Kartiningsih.

Dikatakan Kartiningsih, ratusan ekor tikus berhasil dibasmi melalui model pengasapan ini. Selain menggunakan bahan aktif pembuat mercon, para petani juga menggunakan cangkul untuk membuka sarang tikus yang lebih banyak berada di dalam tanah. Setelah tikus keluar, satu persatu dipukul dengan pentungan hingga mati.

Hana Eswe-trs