blank
Bupati Kebumen Yazid Mahfudz didampingi para pejabat dan Ketua Harian Badan Pengelola GNKK Djoenedi Fatchurahman serta Kepala BIKK LIPI Karangsambung Edi Hidayat berbicara kepada pers di RM Momong Resto Jl HM Sarbini, Rabu (4/12) malam.(Foto: Suarabaru.id/Ist),

KEBUMEN (SUARABARU.ID) –  Pemkab Kebumen memberikan target kepada Badan Pengelola Geopark Nasional – Karangsambung – Karangbolong selama dua tahun yaitu 2019-2021 bisa menaikkan status menjadi Unesco Global Geopark atau taman bumi internasional.

Hal itu ditegaskan Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz pada acara Ngopi Bareng Media di RM Momong Resto Jalan HM Sarbini, Rabu (4/12) malam. Acara dikemas santai sembari gendhu-gendhu rasan itu dipandu Kabag Humas Setda Kebumen Drs Budhi Suwanto MSi, diikuti segenap jurnalis media cetak, elektronik dan on line di wilayah Kebumen dan sekitarnya.

Narasumber yang mendampingi Bupati antara lain Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen H Azam Fatoni SH MSi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kebumen Cokroaminoto SIP MKes, Sekretaris Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAP3DA) Moh Arifin, serta Ketua Harian Badan Pengelola GNKK Ir Djoenedi Fatchurahman MSi. Hadir pula Kepala Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (LIPI)  Karangsambung Ir Edi Hidayat  MT.

Bupati Yazid Mahfudz menyatakan, pengembangan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong telah memilki pijakan kuat dengan terbitnya Perpres Nomor 9 tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi. Pihaknya bersama para pejabat OPD terkait telah mengikuti desiminasi dan sosialisasi pengelolaan geopark di berbagai tempat.  Antara lain di Jakarta dan Lombok serta mengunjungi kawasan geopark global Danau Toba serta Kabupaten Samosir.

Menurut Bupati, Karangsambung-Karangbolog telah ditetapkan menjadi  geopark nasional atau taman bimi pada 29 November 2018. Pihaknya berharap dua tahun cukup bagi GNKK bisa naik status menjadi Unesco Global Geopark guna menarik wisatawan nusantara dan asing. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhan langkah cepat,  terkoordinasi dan dengan melibatkan semua pihak baik Pemkab, masyarakat, perguruan tinggi dan dunia usaha.

Muatan Lokal

Bupati pun mengimbau agar sinergitas dan kolaborasi serta kemitraan dengan berbagai pihak dilakukan lebih masif melibatkan banyak sektor. Pihak yang bisa dilibatkan dalam mengembangkan GNKK tersebut meliputi Pemkab, Pemprov Jateng, LIPI, wartawan,  budayawan dan seniman, pelaku UMKM, pokdarwis hingga sektor pendidikan.

Bahkan Bupati pun merencanakan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong bisa masuk dalam muatan lokala pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar (SD/MI) sampai SMP. Untuk itu diperlukan penerbitana buku yang bisa menjadi acuan bagi guru menyebarluaskan GNKK kepada peserta didik.

Bupati mengakui, pekerjan rumah besar bagi Pemkab dan pengelola yakni menyebarluskan dan menyosialisasikan potensi GNKK itu kepada masyarakat. Utamanya dibutuhkan langkaa-langkah strategis untuk mengedukasi masyarakat agar paham dan tahu potensi keberadaan  GNKK berikut manfaat bagi pelestarian alam atau konservasi, sekaligus untuk mengembangkan seni budaya lokal dan potensi ekonomi daerah.

Ketua Harian Badan Pengelola GNKK Djoenedi Fatchurahman menjelaskan, target mengembangkan GNKK agar bisa naik menjadi  Unesco Global Geopark telah dirancang melalui serangkaian langkah aksi. Mulai sekarang pihaknya telah membuat rencana aksi komite geopark Karangsambung-Karangbolong meliputi sosialisasi, menata kelembagaan, membangun jejaring,  studi kelayakan dan publikasi.

Menurut Djoenedi, keterlibatan banyak pihak dan banyak sektor memang harus dilakukan untuk menggarap GNKK. Termasuk partisipasi perempuan dalam mengenalkan dan mengembangkan GNKK.”Harapan kami media mampu menjadi corong untuk mewujudkan GNKK menjadi Unesco Global Geopark,”tandas mantan kepala Bappeda Kabupaten Kebumen itu.

Komper Wardopo/trs