blank

Oleh:   Ira Alia Maerani

blankALQURAN sebagai kitab suci umat Islam sekaligus pegangan dan pedoman hidup akan semakin bermakna jika dibaca dan diamalkan. Alquran dapat menjadi teman di kala suka maupun duka. Alquran menjadi sahabat di dunia dan di akherat. Bahkan Alquran in syaa Allah memberi syafaat kelak.

Nah, dalam rangka semakin dekat dengan Alquran, Ikatan Isteri Pengurus dan Isteri Karyawan dan Karyawati (IIPIKK) Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) mengadakan kunjungan ke lokasi penerbit dan percetakan Alquran PT. Karya Toha Putra di Mangkang dan Jrakah, Semarang (Selasa, 26 November 2019).

Lokasi pabrik di Mangkang seluas 1,1 hektar ini mempekerjakan sekitar 120 karyawan yang sejak tahun 1984 dipimpin oleh H. Hasan Toha Putra MBA yang juga sebagai Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung dan beberapa yayasan pendidikan ternama di Kota Semarang. Kunjungan IIPIKK ini juga ditemani oleh Hj. Maemunah yang juga isteri H. Hasan Toha Putra, MBA.

Semoga dengan mengetahui begitu panjang dan rumitnya proses produksi pencetakan Alquran membuat umat Rosulullah semakin cinta kepada Alquran. Berusaha untuk mengetahui, mamahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang ALLAH SWT perintahkan dan tidak melakukan larangan ALLAH SWT.

Proses produksi pencetakan Alquran dimulai dari penerimaan naskah resmi dari Kementrian Agama Republik Indonesia, lalu masuk proses design lay out, diperiksa oleh para hafidz, proses pengecekan hingga berkali-kali melalui tahap verifikasi dan validasi sebelum masuk ke dalam tahap naik cetak. “Saat ini yang sedang digemari oleh masyarakat adalah mushaf Ustmani. Tidak kurang kami mencetak 100.000 eksemplar Alquran setiap bulannya,”ujar Salwa selaku pimpinan produksi di percetakan PT. Karya Toha Putra di Mangkang.

Kunjungan dilanjutkan ke pabrik percetakan Alquran di Jrakah. Pimpinan produksinya juga seorang perempuan. Bu Endang kerap dipanggil. Ia sudah 35 tahun bekerja di pabrik ini.

Karyawan-karyawannya sangat senang dan ramah ketika kami berkunjung. Setiap mereka menjawab pertanyaan terkait peran masing-masing ketika ditanya tanpa merasa sungkan. Saya jadi ingat teori mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan sub bab Hubungan Industrial yakni tentang sistem hubungan industrial atas dasar komitmen seumur hidup (life long commitmen/life time employment). Pekerja  mempunyai disiplin yang tinggi, bekerja keras dengan penuh dedikasi. Di pihak lain, perusahaan memperlakukan pekerja sebagai anak dan dianggap keluarga, dengan memberikan fasilitas-fasilitas. Termasuk pemberian fasilitas tunjangan kepemilikan rumah. Para peserta kunjungan religi ini pun memperoleh “tanda kasih” berupa satu paket Alquran ekslusif.

Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum UNISSULA