blank
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyerahkan penghargaan kepada guru inspiratif, (Humas Pemkot Magelang)

MAGELANG – Guru di Kota Magelang harus tetap memprioritaskan mengajar anak didik, meskipun telah mendapatkan sertifikasi.  Karena tugas  utama guru adalah menyiapkan generasi-generasi terpilih, cerdas dan maju.

Penegasan itu disampaikan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito saat membuka Konferensi Kota XXII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Magelang di Pendapa Pengabdian, Selasa (26/11).

Sigit menegaskan, kesejahteraan guru semakin baik. Pasca reformasi  ada sertifikasi, banyak yang naik haji, tabungan utuh. Tapi kalau sertifikasi cair, jangan lupa mengajar,’’ pintanya.

Sigit menyatakan Pemkot Magelang juga memperhatikan kesejahteraan guru honorer. Pemkot mengalokasikan anggaran mencapai Rp 3 miliar untuk membantu mereka. ‘’Saya tetap berjuang. Dulu ada guru (honorer) yang gajinya Rp 400.000 – Rp 600.000, sekarang gaji sudah sesuai UMR,’’  ungkapnya.

Komitmen Pemkot Magelang dalam memajukan pendidikan dibuktikan pula dengan program pendidikan gratis. Bahkan seluruh siswa mendapatkan perlengkapan sekolah gratis. Dia menegaskan pendidikan gratis adalah kewajiiban negara, tanpa membedakan asal anak didik.

blank
Wali Kota Sigit Widyonindito sambutan saat membuka Konferensi Kota XXII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Magelang, (Humas Pemkot Magelang)

Ketua PGRI Kota Magelang Sumartono menjelaskan Konferensi Kota XXII PGRI merupakan forum tertinggi organisasi yang agendanya mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti 2014-2019, menyusun program kerja dan memilih pengurus PGRI masa bakti 2019-2024.

Sumartono yang juga menjabat Inspektur Inspektorat Kota Magelang menerangkan, konferensi kali ini mengangkat tema ‘Peran PGRI Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul untuk Indonesia Maju’.

Adapun program umum PGRI yang telah dilaksanakan antara lain peningkatan mutu profesi dan kesejahteraan anggota, peningkatan komunikasi, pemberian perlindungan anggota, peningkatan mutu organisasi dan kinerja pengurus serta rekruitmen anggota.

‘’PGRI adalah organisasi profesi, organisasi perjuangan dan organisasi ketenagakerjaan, yang tujuan utamanya untuk kepentingan guru, memajukan pendidikan, membangun dan mendorong pendidikan karakter,’’ tegasnya.

Ketua PGRI Jawa Tengah, Muhdi menjelaskan, tidak lama lagi Indonesia akan memiliki bonus demografi yang memungkinkan Indonesia menjadi negara besar. Untuk mencapai tujuan itu maka harus memiliki SDM unggul. Hal itu bisa dicapai oleh generasi yang berkompeten dan berkarakter.

‘’Dunia industri sekarang mengeluhkan karakter tenaga kerja, tentang integritas, disiplin, mengambil keputusan dan sebagainya. Ini tanggung jawab kita, ini bisa dicapai oleh guru yang kapabel dan sejahtera,’’ tegasnya.

Pada Konferensi Kota XXII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Magelang terpilih secara aklamasi Nurwiyono Slamet Nugroho SPd MPd menjadi ketua periode 2019-2024. Pada Periode sebelumnya dia yang juga Kepala SMP Negeri 1 Magelang menjabat wakil ketua.

Dia didampingi Wakil Ketua Drs Sucahyo Wibowo dan Mahmud MPd. Sekretaris Umum Salamun Sag MPdI dan Wakil  Sekretaris  Darmiyatun MPd.  Bendahara dan Wakil Bendahara Nanik Salyantini MPd dan Aprilia Handayani SE. Kepengurusan PGRI Kota Magelang 2019-2024 dilengkapi 12 bidang. (hms)

Editor : Doddy Ardjono