blank
ADU SPRINT: Irkham Zahrul Mila beradu sprint dengan pemain PSIM Yogyakarta dalam Trofeo Piala Hamengkubowono X 2019 di Stadion Mandala Krida, beberapa waktu lalu. (suarabaru.id/lbc)

– Irkham Zahrul Mila

PELATIH Timnas U-23, Indra Sjafri secara resmi mengumumkan 20 pemain memperkuat Timnas SEA Games 2019 Filipina. Dari 20 nama tersebut, ada satu pemain asal Adiwerna, Tegal, Jawa Tengah yang menyita perhatian pecinta bola Tanah Air.

Dialah, Irkham Zahrul Mila, pesepak bola berusia 21 tahun ini tak tersentuh di skuad Indra Sjafri selama mengikuti pemusatan latihan. Posisinya bersaing ketat dengan Sadiil Ramdani, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Feby Eka Putra.

Indra Sjafri tampaknya melihat potensi besar Mila, sapaan karib Irkham Zahrul Mila, yang memiliki kecepatan, akselerasi, dan determinasi di lini serang Garuda Nusantara.

blank
SHOOTING: Irkham Zahrul Mila bersiap lakukan shooting dalam sesi latihan Timnas U-23 di Yogyakarta, baru-baru ini. (suarabaru.id/lbc)

Sesaat usai diumumkan menjadi tim inti ke SEA Games, Mila langsung sujud syukur dan menelepon orang tua di Tegal, untuk menyampaikan kabar gembira tersebut.

“Alhamdullilah, usaha dan kerja keras selama ini tak sia-sia. Menjaid bagian dari timnas Indonesia adalah impian seluruh pesepak bola di Tanah Air, termasuk saya ketika pertama kali berlatih sepak bola di SSB Bina Tama Tegal,” katanya kepada Suarabaru.id, Kamis (21/11), sesaat sebelum bertolak ke Filipina.

Putra pasangan Tarwadi dan Badriyah ini menjadi satu-satunya pemain debutan di timnas besutan Indra Sjafri. Pemain yang mendapat julukan Wonderkid dari Tanah Ngapak tersebut sangat konsisten ketika diturunkan mengisi posisi winger bergantian dengan Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Feby Eka Putra.

“Saat nama disebut masuk 20 tim inti, saya sangat bahagia sekali. Tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas jika nanti diturunkan dalam pertandingan,” tegasnya.

blank
JAGA PERGERAKAN: Irkham Mila menjaga pergerakan Rizky Dwi Febrianto dalam pemusatan latihan di Lpaangan YIS, Yogyakarta, baru-baru ini. (suarabaru.id/lbc)

Timnas U-23 ditargetkan meraih medali emas yang terakhir dirasakan Indonesia pada tim SEA Games 1991 saat dibesut Anatoli Polosin. Itulah untuk terakhir Indonesia menguasai sepak bola Asia Tenggara.

“Semua pemain ingin memberikan yang terbaik. Target emas hal yang tidak bisa ditawar lagi. Strategi sepenuhnya yang tahu pelatih, kami pemain hanya berjuang dan mengikuti strategi taktikal dari tim pelatih. Pemain akan berjuang habis-habisan di lapangan demi bangsa dan negara,” tutur Mila yang saat ini membela PS Sleman di Liga 1.

Debut perdana internasional pemain kelahiran Desa Harjosari Lor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal dalam turnamen Chongqing International Football Championship 2019, Tiongkok. Permainannya menunjukkan progress meningkat dan bisa menyatu dengan pemain lama yang disiapkan Indra Sjafri.

“Kalau adaptasi dengan taktikal dan pemain lainnya, tidak ada masalah. Posisi saya di klub dan timnas sama, di winger. Jadi tidak ada kendala selama TC persiapan SEA Games,” katanya.

Dia berharap doa restu dari pecinta sepak bola Tanah Air agar bisa mewujudkan medali emas yang sudah lama tidak singgah di Indonesia.

Sebelum merasakan kerasnya kompetisi Liga 1, Mila memperkuat Persab Brebes pada musim 2017, dan selanjutnya direkrut menjadi bagian tim Persis Solo di bawah juru taktik Widyantoro.

Setelah itu Mila bergabung bersama PS Sleman di bawah pelatih Seto Nurdiyantoro dan mengantar Super Elang Jawa promosi ke Liga 1. Dia juga menjadi salah satu pemain yang dipertahankan Seto mengisi posisi winger PS Sleman hingga saat ini.

Suarabaru.id/LBC