blank
TANDA TANGAN: Koordinator 26 Klub Internal Persis Solo, L Agus Saparno, menunjukkan bukti tanda tangan perwakilan 26 klub internal yang datang di Balai Persis dalam acara bertajuk "Resik-Resik Balai Persis", Kamis (14/11). Bukti tanda tangan tersebut disampaikan saat bertemu Waketum dan Sekjen PSSI di Jakarta, Minggu (17/11). (suarabaru.id/ger)

SOLO, SUARABARU.ID – Perwakilan 26 klub internal Persis Solo bertemu petinggi PSSI di Jakarta, Minggu (17/11). Pertemuan yang digelar di Kantor PSSI di kawasan Senayan tersebut diikuti Sekretaris Asprov PSSI Jateng Purwidyastanto, pengurus Askot PSSI Surakarta, dan perwakilan ke-26 klub internal yang dikoordinatori L Agus Saparno.

Rombongan ditemui langsung Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto dan Sekjen PSSI, Ratu Tisha di ruang rapat PSSI. Kepada Suarabaru.id, Agus Saparno mengemukakan, pertemuan tersebut kelanjutan dari hasil pertemuan perwakilan 26 klub internal di Balai Persis Solo bertajuk “Resik-Resik Balai Persis”, Kamis (14/11), malam.

Dalam pertemuan di Balai Persis tersebut, para petinggi perwakilan klub internal membubuhkan tanda tangan dukungan untuk menyomasi Vijaya Fitriyasa selaku pengelola dan pemilik saham mayoritas PT Persis Solo Saestu (PSS).

“Tanda tangan dan notulensi yang dikumpulkan kawan-kawan di Balai Persis, kami bawa untuk kemudian diserahkan ke Pak Iwan Budianto dan Sekjen PSSI, Ratu Tisha. Kami sampaikan persoalan di Solo ke Pak Iwan secara langsung,” ucap Saparno, Senin (18/11).

Dia mengatakan, pertemuan berlangsung sekitar satu jam lebih tersebut Iwan Budianto dan Ratu Tisha secara seksama dan detail mendengarkan serta memberikan pertanyaan terkait persoalan yang terjadi di Persis Solo.

Ketua Askot PSSI Surakarta, Paulus Haryoto menjelaskan, dalam pertemuan tersebut juga disampaikan secara kronologis persoalan antara pemilik saham mayoritas sebelumnya, yakni Sigid Haryo Wibisono lalu berpindah ke Vijaya Fitriyasa, dan kemudian tidak diakui keabsahannya oleh ke-26 klub internal yang juga memiliki saham di PT Persis Solo Saestu.

“Kedatangan kami bertemu PSSI untuk mengantarkan teman-teman dari perwakilan 26 klub internal menyampaikan persoalan yang selama ini terjadi di Solo. Kami sepenuhnya menyerahkan persialan ini kepada PSSI,” ujar Paulus.

Sambut Baik

Sebagai rumah bagi para penghuninya, PSSI dalam hal ini Iwan Budianto menyambut baik kedatangan rombongan dari Kota Solo tersebut. Menurut Iwan, persoalan pelik tersebut untuk segera diambil solusi yang terbaik tanpa merugikan antara satu pihak dengan pihak yang lain.

“Kami akan laporkan pertemuan dengan teman-teman dari Solo ke Ketua Umum, Pak Iwan Bule. Untuk pengambilan keputusan, tidak serta-merta harus diputuskan segera. Kami juga harus mendengar keterangan dari pihak pengelola Persis Solo yang sekarang,” terang Iwan Budianto.

“Harapan kami di PSSI, segera ada win-win solution yang terbaik untuk pecinta bola di Solo. Apalagi Kota Solo ini kan terpilih menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20. Saya berharap tidak ada dualism Persis Solo, jadi keputusan yang diambil pun harus cermat,” sambungnya.

blank
Setiyo Joko Santoso (suarabaru.id/ger)

Sebelumnya, Setiyo Joko Santoso salah seorang yang berminat ingin mengelola Persis Solo mengadakan pertemuan dengan perwakilan 26 klub internal dan Askot PSSI Surakarta di Balai Persis, Kamis (14/11), malam. Dalam pertemuan tersebut, Setiyo menyanggupi menjadi perantara untuk menghubungkan antara klub internal dengan PSSI secara langsung.

“Selama ini kan teman-teman klub internal ini bingung, mau menyampaikan aspirasi ke mana. Sesuai janji saya, mempertemukan mereka ke PSSI dan langsung bertemu dengan Waketum dan Sekjen di Kantor PSSI,” ucapnya. (ger)