blank
Seorang warga menunjukkan kumbang hitam yang baru saja dibersihkannya. Jumlah kumbang ini setiap harinya mencapai ribuan ekor. (Foto : hana eswe).

GROBOGAN – Lima rumah warga di Dusun Tanen, Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo diserang kumbang hitam. Jenis serangga ini mulai meneror rumah warga sejak 10 hari terakhir. Hingga Senin (18/11), hewan ini tak kunjung menghilang dari rumah mereka.

Kelima rumah warga tersebut milik Nurkolis, Rozak, Sri Lestari, Zainudin, dan Suwarni. Para warga RT 1 RW 5 itu mengeluhkan adanya kumbang hitam yang menyerang rumah mereka. Serangga ini datang setiap menjelang petang hingga pagi hari.

Warga sudah berusaha dengan berbagai cara untuk mencegah datangnya kumbang ini. Baik dengan cara menyemprotnya dengan pestisida maupun dengan cairan pembunuh serangga. Nyatanya, kumbang-kumbang ini masih mendatangi rumah mereka dan jumlahnya terus bertambah.

“Karena itu saya sekeluarga terpaksa mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman. Tiap pagi saya datang ke rumah untuk membersihkan serangga yang mati. Tetapi kalau sudah masuk sore, biasanya datang lagi dan jumlahnya semakin banyak,” ujar Nur, sapaan akrab Nur Kolis.

Minta Tolong

Adanya kumbang yang dikeluhkan warganya, Pemerintah Desa Selo meminta bantuan instansi terkait, yakni Puskesmas Tawangharjo dan Dinas Pertanian guna memeriksa jenis serangga ini.

Dari hasil pemeriksaan, serangga hitam ini beraroma seperti ammonia dan tidak berbahaya. Meski demikian, warga diminta untuk mewaspadainya.

“Pada prinsipnya, serangga ini tidak berbahaya. Mungkin jumlahnya yang ribuan ekor ini menjadikan warga sangat terganggu. Kami sudah ambil sampel serangga ini untuk diteliti di laboratorium,” ujar koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian Grobogan untuk Kecamatan Tawangharjo.

Dikatakan Wiwit, hasil penelitian ini nantinya baru bisa didapatkan cara penanggulangan serangga ini. Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai meski serangga tersebut bukan dari jenis yang berbahaya.

suarabaru.id/Hana Eswe.