blank
Penataan eks Stadion Kridosono kini sudah tahap pengurugan sayap timur dan barat. Gambar diambil dari sudut utara sayap timur, Minggu (17/11/2019). (Foto : SB/Wahono)

BLORA – Eks Stadion Kridosono, Blora, Jawa Tengah,  terus ditata. Pembenahan itu dilakukan pasca pembongkaran tembok keliling, dan pagar (besi) pembatas penonton, dengan fokus pembuatan trotoar barat, timur serta drainase.

Khusus untuk pembangunan drainase, hasil pantauan Suarabaru.id pada Minggu (17/11/2019), ditarget tuntas selama 45 hari, dimulai 1 November 2019 hingga 15 Desember 2019.

“Papan proyek ada di tembok luar tribun timur, silahkan jenengan dokumenter,” kata warga Tempelan, Kota Blora, Suryanto (41).

Untuk pembuatan trotoar barat, timur, rehab drainase, meratakan sayap barat dan timur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menyediakan anggaran (APBD) sebesar Rp 706,827 juta, tambah Suryanto.

Sementara itu di papan proyek, tertulis paket pekerjaan bernama pembangunan trotoar dan drainase Lapangan Kridosono, dikerjakan oleh rekanan CV Genah asal Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Blora.

Proyek dengan nomor kontrak 602.1/100/X/Kontak/2019, memang berlangsung selama 45 hari, dengan batas waktu pelaksanaan pada 15 Desember 2019 (45 hari kelender).

blank
Untuk menata eks Stadion Kridosono menjadi RTH, selain merobohkan pagar tembok dan pagar besi keliling, juga membongkar sebagian trotoar yang baru dibangun pada akhir 2017. (Foto : SB/Wahono).

Ramah Difabel

Seperti diberitakan Rabu (16/10/2019), Kabupaten Blora kini tidak lagi memiliki fasilitas stadion sepak bola standar PSSI. Sebabnya, stadion satu-satunya yang ada di kabupaten penghasil kayu jati, tembok dan pagar besi keliling dirobohkan.

Sebelumnya dijelaskan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) setempat, H. Slamet Pamudji, tribun utama sisi barat dan tribun timur tetap dipertahankan.

Menurutnya, meski pagar pemain dan tembok keliling stadion dibongkar, nantinya tetap bisa difungsikan untuk kepetingan publik yang lebih luas, ada taman terbuka hijau (RTH), dan masih bisa untuk olahraga.

“Ini kami sedang menjalankan perintah Pemkab. Nanti masih bisa untuk sepakbola SSB, dan olahraga lainnya, jadi ruang terbuka tapi tanpa tembok keliling,” jelas Mumuk, panggilan Slamet Pamudji.

blank
Pekerjaan rehab drainase, pembangunan trotoar dan pengurugan di sisi selatan sayap timur. (Foto : SB/Wahono)

Dijelaskan, tribun barat dan tribun timur, tetap dipertahankan berdiri. Setelah tembok dan pagar besi keliling roboh akan terus ditata. Selain itu, akan dibangun trotoar ramah difabel di sisi barat, dan timur.

‘’Pemkab akan membangun stadion baru yang lebih representatif, rencananya akan dimulai pada tahun anggaran (TA) 2021 mendatang,” jelas Kepala Dinporabudpar, H. Slamet Pamudji.

Pembongkaran Stadion Kridosono berbiaya sekitar Rp 200 juta itu, sempat dikecam sejumlah aktivis olahraga dan mantan pemain sepak bola, karena langkah Pemkab Blora dinila tergesa-gesa.

“Harusnya bangun stadion dulu baru dibongkar, jangan terbalik seperti Pemkab Blora,” kata salah satu aktivis olahraga di Blora, Tejo Prabowo.

Suarabaru.id/Wahono