blank
Ketua Dewan Pengelola Pelaksana (DPP) MAJT Prof Dr KH Noor Achmad memberikan sambutan dalamcara tasyakuran HUT MAJT ke-13 yang digelar di Convention Hall kompleks masjid, Kamis (14/11/2019).

SEMARANG (SB.id) – Sekeliling komplek Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akan ditanami pohon kurma. Selain menambah keindahan kawasan, sekaligus meningkatkan daya tarik wisata.

Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pengelola Pelaksana (DPP) MAJT Prof Dr KH Noor Achmad saat acara tasyakuran HUT MAJT ke-13 yang digelar di Convention Hall kompleks masjid, Kamis (14/11/2019).

Pada tasyakuran yang digelar secara sederhana dan dihadiri seluruh dewan pengelola dan karyawan, Noor Achmad mengungkapkan berbagai rencana kerja dan target besar di waktu mendatang.

Terlebih, kepengurusan DPP MAJT periode ini baru saja dikukuhkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Purworejo beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, selama ini pihaknya banyak menerima kritikan dari masyarakat perihal kebersihan.

“Sebagai tindak lanjut, saat ini DPP MAJT telah melibatkan tenaga khusus menangani kebersihan. Sehingga sekarang cukup lumayan bersih,” ujarnya.

Pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, lanjutnya, adalah pembebasan lahan seluas 1,1 hektare di sisi utara masjid seharga Rp 13 miliar. Saat ini dana masih kurang sekitar Rp 3 miliar.

“Februari 2020 harus bisa dilunasi, insya Allah ada uangnya,” ujarnya.

Di atas tanah tersebut, akan didirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Quran. Para santri di pesantren ini, dalam kesehariannya wajib menggunakan dua bahasa yakni Inggris dan Arab. Ketika lulus S1, para santri juga diberi kesempatan melanjutkan S2 di luar negeri.

“Harapan kami yang nyantri di sini bisa jadi kader yang baik, khususnya untuk mengembangkan Islam Wasathiyah dan Rahmatan Lil Alamin, memayungi semuanya,” ungkapnya.

Kemudian, dalam waktu dekat, MAJT akan menggencarkan metode dakwah digital. Produksi konten dakwah akan dibuat di lingkungan masjid kemudian disebarluaskan melalui media sosial.

Kabar yang mebahagiakan lainnya, adalah DPP MAJT juga akan menaikan honor untuk karyawan tiap tahunnya.

Pada periode keduanya ini, MAJT akan melakukan pengembangan besar-besaran. Targetnya, kawasan MAJT akan menjadi pusat destinasi wisata religi sekaligus kawasan elit. “Itu harapan kami semua,” tuturnya.

Ketua DPP MAJT periode pertama, yang juga  mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Achmad, mengungkapkan, sejak awal pendirian masjid hingga kini telah mengalami perkembangan yang signifikan.

“Jadi MAJT sudah berkembang baik, namun lingkungan sekitar harapan saya juga harus terus mendapatkan manfaatnya,” tuturnya.

Ia menekankan beberapa hal pada pengelolaan MAJT, yakni terkait kebersihan, ketepatan waktu, dan regenerasi Imam salat.

Suarabaru.id/Sl