blank
Pemateri seminar nasional pendidikan yang digelar MKKS SMP Wonosobo di Gedung Sasana Adipura Kencana tengah menyampaikan paparannya. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka )

WONOSOBO-Dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0, MKKS SMP Kabupaten Wonosobo menggelar seminar nasional pendidikan bertema “Problematika dan Tantangan Guru dalam Menghadapi Era Digital Industri 4.0” di Gedung Sasana Adipura Kencana, Kamis (14/11).

Seminar yang dibuka Bupati Wonosobo Eko Purnomo mendatangkan pemateri Ardan Sirojuddin (Kepala SMK Negeri 1 Tuntang Semarang, penulis sekaligus Asesor LSP Multimedia) dan Sigit Sukarsana (Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Wonosobo).

Ketua MKKS SMP Wonosobo Sri Puji Astuti yang juga Kepala SMP Negeri 1 setempat mengatakan peserta seminar sebanyak 1.045 merupakan Kepala Sekolah dan guru SMP negeri dan swasta yang ada di Wonosobo serta telah menerima tunjangan sertifikasi guru.

“Kegiatan seminar ini digelar agar para guru memahami revolusi industri 4.0 yang telah dan akan terjadi. Mampu mengekplorasi gagasan kreatif dan inovatif perkembangan teknologi informasi guna diterapkan dalam proses pembelajaran,” katanya.

Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengatakan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0. Perkembangan tehnologi informasi sangat pesat. Karena itu, guru sebagai pendidik harus melek tehnologi. Pembelajaran bisa dilakukan secara digital.

“Pemanfaatan tehnologi informasi dalam proses belajar mengajar di kelas sangat mempengaruhi perkembangan sumber daya manusia (SDM) yang ungggul, punya kompetensi global dan mampu beradaptasi dengan era yang ada,” katanya.

Menurut Eko Purnomo, meski perkembangan teknologi informasi berkembang sedemikian pesat dan sumber belajar begitu mudah diperoleh, peran guru sebagai pendidik karakter serta budi pekerti anak, tidak bisa tergantikan oleh kemajuan teknologi informasi.

blank
Peserta seminar nasional pendidikan tengah mendengarkan paparan materi yang disampaikan Ardan Sirojuddin dari Asesor LSP Multimedia Semarang dan Kadisdikpora Wonosobo Sigit Sukarsana. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Update Teknologi

“Saya minta setiap guru meningkatkan pengetahuan dan kompetensi di bidangnya serta dapat mengubah cara mengajar agar lebih menyenangkan dan menarik. Guru harus bisa menjadi fasilitator, motivator, inspirator dan kreator bagi siswa,” sebutnya.

Senada dengan Bupati Eko Purnomo, Kepala Disdikpora Wonosobo Sigit Sukarsana menekankan dalam menghadapi perkembangan tehnologi informasi, para pendidik diminta untuk selalu meng-update tehnologi modern dalam proses belajar mengajar.

“Saat ini siswa yang dihadapi guru merupakan generasi milenial yang sudah lebih menguasai semua perangkat tehnologi informasi. Guru musti menguasai tehnologi digital dan menerapkan dalam metode pembelajaran di kelas,” tegasnya.

Dalam satuan pendidikan, imbuhnya, endingnya adalah produk pendidikan atau lulusan sekolah. Produk sekolah yang baik, selain menghasilkan siswa berkarakter kuat juga kemampuan lulusan sekolah dalam menjawab tantangan revolusi industri 4.0 masa kini.

Sementara itu, Ardan Sirojuddin lebih banyak memaparkan disrupsi (perubahan) yang terjadi di dunia tehnologi informasi. Perkembangan tehnologi digital harus diikuti agar tidak tergilas perubahan zaman. Tehnologi akan terus berubah dari zaman ke zaman.

“Setiap orang itu punya zaman sendiri-sendiri. Dulu orang banyak berkomunikasi lewat surat kemudian berkembang melalui telegram dan HT, selanjutnya berubah lagi dengan HP dari yang model jadul hingga berbentuk android yang kini banyak digunakan,” katanya.

Dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar pun harus terus berubah sesuai perkembangan zaman. Metode dan perangkat pembelajaran harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi modern apalagi siswa yang dihadapi juga merupakan generasi milenial.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka