blank
Angota Polri, TNI, BPBD, dan Satpol PP membantu menata salah satu dari puluhan rumah warga Kecamatan Randublatung, Blora yang roboh rata tanah disapu angin lisus, Senin (11/11/2019) sore. (Foto : SB/Wahono)

BLORA – Masyarakat Blora sepertinya berteman dekat dengan bencana alam. Buktinya, selepas didera bencana kekeringan, kini disusul bencana alam angin lisus yang mengakibatkan rumah warga rata tanah dan rusak disapu angin.

Kejadian hujan deras disertai angin lisus, dalam tiga hari terakhir telah melanda lima kecamatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, membuat puluhan rumah roboh, genting atap beterbangan, dan fisik lainnya rusak porak poranda.

“Bencana alam terparah, terjadi Senin (11/11/2019) sore di wilayah Kecamaran Randublatung,” jelas pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD setempat, Sunardi, Selasa (12/11/2019).

Adapun rumah warga yang roboh di Kecamatan Randublatung, ada di Desa Kutukan tiga rumah, Kediren satu Rumah, Kadengan enam rumah, Jeruk satu rumah, Pilang satu rumah, Sumberejo empat rumah, dan Desa Tanggel 11 Rumah.

Selain di Kecamatan Randublatung, angin lisus juga mengamuk di Kecamatan Cepu, satu rumah di Desa Kentong mengalami rusak berat, dan belasan lainnya rusak bagian atap dan fisik lainnya.

Sedangkan di Kecamatan Kedungtuban, satu rumah warga engalami rusak berat, tujuh rumah lainnya atap gentingnya beterbangan disapu angin kencang yang datang secara tiba-tiba dan seperti berputar-putar.

blank
Petugas BPBD Kabupaten Blora kerja keras mengevakuasi dengan cara memotong-motong pohon yang roboh melintang di jalan raya. (Foto : SB/Wahono)

Dirawat Intensif

Selain rumah tinggal, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat dua unit truk ringsek, enam unit sepeda motor rusak, tiga penggergajian kayu roboh, tiga gudang oven tembakau rata tanah, dua kandang ayam ambruk.

“Dua warga mengalami luka, kini masih dirawat intensif di Puskesmas,” jelas Plt Kalak BPBD Kabupaten Blora, Sunardi.

Menurut Sunardi, petugas BPBD masih bekerja di lapangan, mencari  data baru dan mendata bencana alam di lima Kecamatan Randublatung, Kedungtuban, Cepu, Jiken, dan Kradenan.

Kemarin (Senin sore, Red), mendadak mendung tebal, dan turun hujan deras dibarengi angin kencang yang datang seperti berputar-putar,” ungkap Suparno (53), salah satu guru di Randublatung.

Sementara itu bencana alam yang terjadi Sabtu (9/11/2019), juga mengakibatkan belasan rumah rusak berat dan ringan disapu angin sekitar pukul 16.10 WIB, di beberapa desa di Kecamatan Jiken, dan Kecamatan Kradenan.

“Angin lisus dengan suara gemuruh datang dari barat, saya mengamankan diri di ruang tamu, dan alhamdulillah aman,” ungkap Sumaji (56), warga Kadengan, Kecamatan Randublatung, Blora.

Untuk meringankan korban bencana alam, petugas Polres, Kodim Blora, dibantu angota Polsek dan Koramil Randublatung, turun bergotong royong membantu warga menata material rumah warga yang rusak disapu angin lisus.

blank
Kerja bhakti sinergitas antara Polri, TNI, BPBD, Satpol PP Blora menata rumah warga yang roboh diterjang angin lisus di wilayah Keamatan Randublatung. (Foto : SB/Wahono)

Petugas Satpol PP, BPBD Blora, juga bergabung anggota Polri dan TNI, kerja bhakti membantu membersihkan rumah serta memotong pohon pohon tumbang.

“Kerja bhakti bersama ini, adalah wujud nyata sinergitas tiga pilar di wilayah bencana,” tandas Kapolres AKBP Antonius Anang melalui Kabagops Kompol Zuwono.

Tidak hanya hari ini, lanjutnya, besok dan besoknya lagi, Polri bersama TNI masih akan terus  melakukan bhakti sosial membantu masyarakat korban bencana alam hingga kondisinya kembali membaik.

Suarabaru.di/Wahono