blank
HM Hartopo saat hadir secara pribadi dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Hotel Bidakara Jakarta

JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong masuknya investasi pada daerah kabupaten / kota. Salah satunya melalui Central Java Investment Business Forum (CJIBF). Tahun ini, CJIBF kembali dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (5/11). Forum tersebut mempertemukan bupati / walikota dari 35 kabupaten / kota se-Jawa Tengah dengan ratusan investor lokal dan asing.

Plt. Bupati Kudus H.M. Hartopo hadir secara pribadi dalam CJIBF tersebut. Menurutnya, forum yang mempertemukan kepala daerah dan investor tersebut dapat semakin memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Usai mengikut rangkaian acara, dirinya mengungkapkan bahwa semakin terpacu untuk memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA). Dengan SDM dan SDA yang unggul dan berdaya saing, maka diharapkan dapat semakin menarik minat investor untuk masuk ke Kebupaten Kudus.

“Kami berharap dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut dapat menjadi titik tolak positif untuk semakin memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia, Jawa Tengah dan Kabupaten Kudus pada khususnya. Serta sebagai bentuk pengoptimalan pendayagunaan SDA dan SDM yang ada,” ujarnya.

Dalam acara tersebut juga berlangsung penandatanganan LOI (Letter of Interest) antara kepala daerah dan perwakilan perusahaan investor asing sebagai bentuk komitmen yang telah terjalin. Dengan harapan, masing-masing daerah dapat terus mendorong potensi investasi pada sektor manufaktur dan pariwisata.

blank
CJIBF ini merupakan forum yang mempertemukan para calon investor dengan pemerintah daerah se-Jawa Tengah

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah ganjar Pranowo menyampaikan bahwa target investasi Jawa Tengah pada tahun 2019 ini dipatok sebesar Rp47,422 triliun. Dirinya pun optimis target tersebut dapat terpenuhi.  “Jawa Tengah memiliki daya saing terkait potensi, dukungan infrastruktur dan tenaga kerja. Peningkatan investasi kami terus kami dorong melalui kebijakan pro investasi,” ujarnya.

Ganjar menjelaskan, total investasi yang masuk sejak 2015 hingga kuartal II/2019 mencapai Rp211,19 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari penanaman modal asing sebesar Rp110,85 triliun, dan tersebar dalam 4.964 proyek, serta menyerap 335.735 tenaga kerja.

Sementara itu Rp100,34 triliun sisanya berasal dari penanaman modal dalam negeri. Dana tersebut akan digelontorkan kepada 7.121 proyek, dengan target mampu menyerap 221.071 orang tenaga kerja.

Sebagai informasi, CJIBF ini mempertemukan para calon investor dengan pemerintah daerah se-Jawa Tengah. Selain sumberdaya manusia, kondusivitas dan inovasi pemerintahan di sektor industri jadi magnet kuat bagi investor. (SuaraBaru.id)