blank
GUNUNGAN: Penancapan tiga gunungan yang diantaranya dilakukan Kepala Dinas Kebudayaan Surakarta Kingkin Sultanul Hakim mewarnai Pembukaan Festival Dalang Cilik Nasional 2019 di Pendhapi Gedhe Balaikota Surakarta, Selasa (5/11) (suarabaru.id/Adji W)

SOLO, SUARABARU.ID – Sebanyak 23 sanggar pedalangan dari Jawa Tengah, DIY, DKI  dan Jawa Barat  mengikuti  Festival Dalang Cilik Nasional 2019 yang berlangsung di Pendhapi Gedhe Balaikota Surakarta, Selasa (5/11). Kegiatan berhadiah total Rp24 juta digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta berlangsung selama dua hari dan dibuka Kepala Dinas Kebudayaan Surakarta Kingkin Sultanul Hakim.

Ketua Panitia Penyelenggara Festival Dalang Cilik Nasional 2019, Is Purwaningsih mengatakan kegiatan diikuti 23 peserta yang merupakan wakil  dari sanggar pedalangan dari Solo Raya, Kendal, Cilacap, Banyumas, Ungaran, DIY, DKI dan Bekasi. Pelaksanaan lomba dibagi dalam kategori A (umur 8-11 tahun) dan diikuti  11 peserta. Selain itu juga diikuti 12 peserta bagi kelompok B (umur 12 – 15 tahun).

Festival dalang ini merupakan upaya mendukung visi dan misi Pemkot Surakarta yakni Solo sebagai Kota Budaya.

blank
SALAMAN: Kepala Dinas Kebudayaan Surakarta, Kingkin Sultanul Hakim dan sejumlah pejabat terkait tengah menyalami peserta Festival Dalang Cilik Nasional 2019 dalam acara pembukaan yang berlangsung di Pendhapi Gedhe Balaikota Surakarta, Selasa (5/11). (suarabaru.id/Adji W)

“Selain untuk meningkatkan peran sanggar seni  khususnya sanggar seni pedalangan di Surakarta, kegiatan yang digelar juga dalam rangka penguatan pelestarian menanamkan cipta budaya pada anak. Sekaligus dalam rangka  memperingati hari wayang dunia 2019,” kata Is Purwaningsih.

Warisan Dunia

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Surakarta Kingkin Sultanul Hakim ketika membacakan sambutan tertulis Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menyatakan, wayang sebagai salah satu warisan dunia karya leluhur bangsa Indonesia harus dilestarikan dan mencakup seluruh generasi.

Perlu disampaikan, banyak seni budaya di tanah air punah karena tak ada  penerusnya. Karena itu perlu upaya serius  dalam mencetak generasi penerus seni budaya khususnya dalang.

“Pengenalan secara dini seni budaya  kepada anak akan menumbuhkan rasa cinta yang  pada gilirannya akan memunculkan kesadaran melestarikan  seni budaya itu sendiri. Festival dalang cilik ini dapat menjadi wahana  peningkatan apresiasi wayang  kepada generasi penerus,” katanya.

Diharapkan dalam dalam pengembangannya akan muncul kreativitas seni pertunjukan wayang  yang makin berbobot, bermutu dan dicintai generasi milenial.

Suarabaru.id/Adji W