blank
Bangunan bekas gedung Magelang Theatre ditawarkan kepada investor, (Humas Pemkot Magelang)

 MAGELANG – Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, ingin bangunan bekas Magelang Theatre (MT) di Jalan Alun-alun Timur diubah menjadi pusat jasa yang modern dan menarik. Terkait itu dia menawarkan kepada investor yang mau menanamkan modalnya di area yang lokasi  di pusat kota tersebut.

‘’Segera kita lelang secara terbuka. Nilai investasi tak terhingga, berapapun saya terima. Tapi, konsep harus bagus dan modern,’’ ujarnya, Jumat (1/10).

Sigit ingin gedung MT yang sudah lama tak dimanfaatkan itu menjadi gedung baru dengan konsep modern, bahkan jika perlu berlantai 15. Kemudian di gedung tersebut tersedia berbagai fasilitas yang lengkap, seperti hotel, pusat kuliner hingga bioskop.

‘’Saya ingin ada lifestyle di sini. Jangan ruko bentuknya, ga kerenlah. Tapi untuk usaha perhotelan, kuliner, oleh-oleh, dan terpenting ada bioskopnya agar marwah gedung MT yang dulu sebagai bioskop tetap terjaga,’’ pintanya.

Menurutnya, sebetulnya peminat untuk investasi di bekas bangunan MT  cukup banyak, tapi konsep yang ditawarkan belum cocok.

Sigit menghendaki gedung baru bisa melengkapi fasilitas di sekitarnya yang sudah bagus. ‘’Kita harus lebih maju, jangan sama seperti kemarin. Kalau sama seperti kemarin, berarti kita rugi. Maka, saya ingin konsep bangunannya nanti lebih bagus dan modern,’’ tandasnya

Koordinator Komunitas Kota Toea Magelang, Bagus Priyana memaparkan gedung MT dahulu merupakan salah satu bioskop kebanggaan warga Kota Magelang. Selain MT, berdiri tujuh buah bioskop tersebar di kota ini pada tahun 1980-an

Gedung bisokop itu adalah Rahayu Theatre, Kresna, Tidar, Globe, Bayeman, Mutiara, dan Rejowinangun Theatre. Seiring perkembangan zaman, semua bioskop ini tutup. Beberapa bekas gedungnya tak terurus, seperti MT.

‘’Namun beberapa masih terawat baik. Seperti Rahayu (sekarang menjadi toko swalayan Gerdena), Globe (kini Bank Niaga), dan Mutiara (sekarang gedung SMA 3),’’ ujar Bagus.

Melansir Majalah Magelang Vooruit 1935 Bagus menjelaskan, fasilitas bioskop di Magelang sudah ada antara tahun 1910-1930. Bahkan, Societeit de Eendracht sudah beroperasi sebelum 1892.

‘’Societeit adalah arena hiburan semacam diskotik di zaman sekarang yang menyajikan berbagai hiburan. Seperti konser musik, bridge, bowling, rolet, pingpong, bola sodok, dansa dan kafe,” ungkapnya. hms

Editor : Doddy Ardjono