blank
Pihak PT (persero) KAI Daop IV Semarang melakukan pemeriksaan rel di jalur lintas Gundih-Gambringan. Dalam pemeriksaan ini, Dinas Perhubungan Grobogan juga turut dilibatkan dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat sekitar perlintasan. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Stasiun Gambringan yang berada di Desa Depok, Kecamatan Toroh, kembali diaktifkan per 1 Desember 2019, setelah kurang lebih 14 tahun sudah tidak aktif lagi untuk menaikan atau menurunkan penumpang KA reguler. Dengan diaktifkannya Stasiun Gambringan ini, warga Kabupaten Grobogan dapat berpergian ke Jogjakarta atau Purworejo dengan menggunakan KA Sancaka Utara jurusan Surabaya Pasarturi-Kutoarjo PP.

Dalam tinjauannya di perlintasan sebidang lintasan rel KA Gambringan-Gundih,  Wakil Kepala Daop IV, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan, pengaktifan kembali Stasiun Gambringan untuk KA reguler ini dilaksanakan per 1 Desember 2019. Sebelumnya, stasiun ini sudah lama tidak dilewati KA reguler sejak tahun 2005.

“Hari ini kita adakan sosialisasi awal kepada masyarakat di sepanjang lintawan KA Gambringan-Gundih dengan menggunakan lori dresin dan juga pemasangan spanduk di titik-titik cikal bakal atau embrio perlintasan sebidang yang berpotensinakan menjadi perlintasan besar. Hasil sosialisasi ini, nantinya akan mengarah ke penutupan perlintasan KA sebidang yang membahayakan, khususnya perlintasan yang tidak dijaga,” ujar Daniel, Rabu (30/10).

Secara bertahap, penutupan perlintasan yang tidak dijaga ini akan dilakukan di petak jalan antara Stasiun Gambringan – Stasiun Gundih. Berdasarkan data yang dimiliki PT KAI (persero) Daop IV, lintas Gambringan-Gundih ini mempunyai panjang hampir 10 Km. Ada 13 titik perlintasan yang tidak dijaga dan lintasan ini tidak digunakan sebagai kalur KA reguler. Hanya jalur alternatif KA saat terjadi gangguan di lintas raya.

Pemeriksaan lintas Gambringan – Gundih ini juga melibatkan Dinas Perhubungan Kabupaten Grobogan. Dalam kesempatan itu, Kabid Perlintasan dan Angkutan, Agus Sumarsana hadir dalam kegiatan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat di sekitar perlintasan Gambringan-Gundih. Selain itu, spanduk berisi himbauan dibentangkan di perlintasan yang tidak dijaga di sepanjang perlintasan Gambringan-Gundih.

blank
Stasiun Gambringan akan segera diaktifkan kembali untuk menaikkan atau menurunkan penumpang KA reguler per 1 Desember 2019. KA yang dimaksud yakni KA Sancaka Utara jurusan Surabaya Pasar Turi-Kutoarjo. Foto: hana eswe.

Daniel menjelaskan, masyarakat di sekitar jalur rel lintas Gambringan-Gundih harus lebih waspada dan berhati-hati saat melewati perlintasan KA. Di samping itu, masyarakat juga diminta agar menciptakan keamanan dan keselamatan dalam perjalanan KA.

Berhenti di 3 Stasiun

KA Sancaka Utara jurusan Surabaya Pasar Turi-Kutoarjo PP ini melewati tiga stasiun di Kabupaten Grobogan. Yakni di Stasiun Gundih, Gambringan dan Kradenan. KA ini dirangkaiakan dengan 8 gerbong. Empat gerbong masuk di kelas eksekutif dan bisnis.

Manajer Humas KAI Daop IV, Krisbiyantoro mengatakan, meski beroperasi pada Desember 2019, namun masyarakat yang hendak menggunakan KA Sancaka Utara ini dapat memesan tiket melalui aplikasi KAI Access mulai 1 November 2019.

“Kalau tarif belum running. Tapi rencana 1 November 2019, bisa dilihat di aplikasi KAI Access untuk tarif maupun jadwalnya,” ujar Kris, sapaan akrabnya.

Kris menjelaskan, KA Sancaka Utara ini berkapasitas 456 tempat duduk. Yakni 200 seat untuk kelas eksekutif dan 256 untuk kelas bisnis. Kecepatan rata-rata KA Sancaka Utara ini di sepanjang Stasiun Gambringan-Gundih 40 km/jam. Untuk lintas lainnya maksimal 90-100 km/jam.

suarabaru.id/Hana Eswe.