blank
Kapolsek Cepu, AKP Slamet Riyanto, turun membantu masyarakat menyalurkan air dan mengangkat jerigen dalam kegiatan aksi sosiaL (bhaksos) (Foto : SB/PWI-Bla)

BLORA – Wartawan dari berbagai media yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kembali mengirim 60.000 liter air bersih untuk warga Kecamatan Cepu dan Sambong.

Air bersih yang dikirim dengan 10 armada truk tangki itu, untuk membantu warga desa yang kesulitan air bersih di Kecamatan Cepu tujuh armada, dan warga desa di Kecamatan Sambong sebanyak tiga truk tangki.

“Droping air berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu (26-27/10/2019),” jelas Eko Suyanto, anggota PWI koordinator droping kawasan Blora timur.

Droping air dari PWI yang dilakukan bersama anggota Polres yang bertugas di Polsek Cepu, berdasar survei tingkat kesulitan air yang mendera warga, sehingga bantuan air bersih ini tepat sasaran.

Saat menyalurkan air bersih, Kapolsek Cepu AKP Slamet Riyanto dan anggotanya sempat berbasah-basah, karena harus membantu warga yang sudah berusia lanjut dan emak-emak dengan memanggul jerigen.

“Seragam saya basah tidak apa, alhamdulillah bisa membantu meringankan emak-emak dan embah-embah,” ungkap AKP Slamet Riyanto.

blank
Aksi sosial PWI-Polres Blora droping air bersih untuk masyarakat pedesaan di wilayah Blora Timur. (Foto : SB/PWI-Bla)

Berlanjut

Kapolsek Cepu berharap, sinergitas PWI Kabupaten Blora dengan Polres dalam membantu air bersih untuk masyarakat bisa belanjut, karena sampai Minggu (27/10/2019), belum juga turun hujan, dan kesulitan air bersih makin meluas.

Diberitakan Suarabau.id, tingkat kesulitan air bersih dampak musim kemarau semakin menyesakkan. Banyak  warga di Blora susah, dan kelabakan mencari air bersih untuk keluarganya, karena sumur dan sungai mengering.

Warga pedesaan yang sebelumnya mengandalkan air sungai dengan membuat belik (sumur gowak), dan bendung kecil untuk penampungan juga mengering, wargapun mulai ngluruk untuk mencari sumber air di tempat (desa) lain.

Untuk mendapatkan air, warga harus berjalan jauh ke tengah hutan, karena selain sumur-sumur warga mengering, bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sejauh ini baru dua-tiga kali di pedesaan.

“Saat ini terdata ada 150.169 kepala keluarga (KK) atau hampir 500.000 jiwa terdampak kekeringan, kami tiap hari rutin droping air bersih untuk warga,” jelas Kepala Pelaksana BPBD setempat, Sunanta.

Tidak hanya BUMN, BUMD dan instansi yang tergerak membantu droping air untuk warga. Senin-Selasa (21-22/10/2019), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora bersama Polres bhakti sosial droping air bersih.

Selama dua hari, PWI, Polres didukung Dinkominfo, PDAM Tirta Amerta, dan BPBD Blora, menggelontorkan 180.000 liter air bersih (30 armada truk tangki)  untuk warga yang didera kesulitan air bersih.

Dijelaskan Ketua PWI Kabupaten Blora, Wahono, bantuan air bersih itu dikirim untuk warga di Kecamatan Kota Blora, Kecamatan Banjarejo, Kecamatan Cepu, Kecamatan  Sambong, dan Kecamatan Tunjungan.

Kepala Pelaksanan (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Sunanta, menambahkan saat ini ada sekitar 171 dari 295 desa dan kelurahan di Blora rawan kekeringan, dan saat ini adalah puncaknya.

Untuk membantu warga, pihaknya setiap hari droping air dengan lima unit mobil tangki air secara bergiliran, satu truk bisa droping 3-5 kali, tergantung jaraknya, itu belum termasuk mobil PDAM dan pihak lainnya.

Suarabaru.id/Wahono