blank
Indra Utami Tamsir saat tampil pada gelaran Kenduri Keroncong 3 yang diselenggarakan oleh Gita Citra alam Demak , Sabtu (26/10). Foto: Kusfitria Marstyasih

Di antara berjuta pahlawan
Satu nama yang tak dapat dilupakan
Itulah Ki Hajar Dewantara ….

Itulah penggalan lirik keroncong Citra Pahlawan yang dibawakan dengan merdu oleh penyanyi keroncong Indra Utami Tamsir (Iut), saat menjadi bintang tamu dalam gelaran Kenduri Keroncong, Sabtu (26/10) malam. Indra Utami tampil anggon dan memesona dengan lamtunan lagu keroncongnya malam itu.

Keroncong Citra Pahlawan yang dibawakan oleh artis kelahiran Blora 16 Juli 1974 itu, salah satu lagu keroncong yang masuk nominasi AMI Award 2019. ). Iut sendiri pernah dinobatkan sebagai penyanyi keroncong terbaik Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2013.

Berbalut kebaya hijau dipadu bawahan jarit lurik warna coklat, salah satu maestro keroncong Indonesia itu tampil anggun dan memukau penonton yang memadati aula Hotel Citra Alam Demak.

Suara emasnya menghipnotis  penonton yang mayoritas adalah para Krontjongers (sebutan pecinta keroncong), mereka diajak berdendang bersama, sehingga suasana malam itu semakin hidup penuh nuansa kekeluargaan.

Pada Kenduri Keroncong yang diselenggarakan oleh Orkes Keroncong Gita Citra Alam (GCA) Demak, Utami Tamsir yang dijuluki The Next Waldjinah membawakan tiga buah lagu. Setelah Keroncong Citra Pahlawan, Utami Tamsir yang diiringi oleh Orkes Keroncong GCA dan Tjoung Young GCA selanjutnya membawakan Keroncong Bengawan Solo dan terakhir lagu berjudul Enthit.

“Baru 11 tahun menggeluti keroncong, saya merasa masih baru. Ingin meregenerasi keroncong. Budaya keroncong harus dijaga, salah satunya Tjong Young GCA ini, anak anak muda yang  luar biasa,” kata Utami Tamsir.

Utami Tamsir, seorang pejuang keroncong kekinian di era milenial ini, mengajak semua hadirin dan para Krontjongers agar tetap bersemangat melestasikan keroncong sebagai musik asli Indonesia.

“Semakin mencintai keroncong semakin cerdas. Keroncong salah satu musik berkelas. Kedepan saya ingin membuat keroncong idol, semoga terlaksana,” ujarnya.

Prilastono, Pembina GCA Demak, mengatakan, perhelatan Kenduri Keroncong  sebagai ajang silaturahmi sesama pecinta keroncong, sekaligus sarana berkumpul dan berdiskusi mengenai hal – hal terkait keroncong diantara komunitas maupun pegiat keroncong.

“Kenduri Keroncong ini agenda rutin tahunan. Tujuan utamanya silaturahmi antara pegiat musik keroncong. Juga mengenalkan musik keroncong pada generasi millenial , utamanya anak muda Demak,” kata Prilastono yang juga  salah satu pendiri GCA Demak.

Kenduri Keroncong juga menjadi penanda peringatan, sekaligus perayaan hari ulang tahun Orkes Keroncong Gita Citra Alam (GCA) Demak yang didirikan pada era tahun  2006 – 2007 yang  disusul dengan Tjong Young (keroncong muda GCA) pada tahun 2016.

Pada Kenduri Keroncong tiga kali ini, dihadiri pegiat keroncong dari luar daerah seperti Trenggalek, Blitar, Bandung, Semarang, Ungaran, Salatigas dan Solo. Adapun rangkaian acaranya diawali dengan sarasehan keroncong dan diskusi Road To konggres Pemoeda Kronjongers tahun 2020. Dan puncaknya penampilan Orkes Keroncong GCA dan Tjong Young GCA dengan  bintang tamu Indra Utami Tamsir.

SUARABARU.ID/Kusfitria Marstyasih