blank
Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK ikut terjun ke lapangan untuk kerja bakti melakukan bedah rumah bagi korban musibah angin puting beliung di Dusun Bugel Desa Keseneng Kecamatan Mojotengah. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Polres Wonosobo bersama Aliansi Mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo, Kamis (24/10), melakukan kegiatan bedah rumah milik warga korban angin puting beliung.

Salah satu rumah yang dibedah berada di Dusun Bugel Desa Keseneng Kecamatan Mojotengah yang merupakan daerah yang warganya banyak menjadi korban bencana alam angin ribut. Sedang satu rumah lagi berada di wilayah Kecamatan Garung.

Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK mengatakan acara bedah rumah ini sengaja mengajak kalangan mahasiswa karena sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda yang akan jatuh pada Senin (28/10) besok. Peringatan Sumpah Pemuda diisi dengan kegiatan sosial.

“Selain melibatkan mahasiswa, saya juga mengarahkan semua jajaran perwira dan pejabat utama di Polres Wonosobo. Dengan melibatkan banyak pihak diharapkan proses bedah rumah bisa cepat selesai dan bisa segera ditinggali pemiliknya,” ujar Kapolres.

Rumah yang dibedah, imbuh AKBP Abdul Waras SIK, sudah tidak layak huni. Setelah diterjang angin ribut, rumah yang terbuat dari bambu dan kayu tersebut roboh. Bedah rumah dimulai sejak awal setelah rumah asli diratakan dengan tanah.

Kapolres bersama jajaranya nampak ikut mengaduk material, memasang batako dan mengangkut kayu yang akan dipasang. Warga sekitar juga ikut gotong royong untuk melakukan pembangunan secara bersama-sama agar bedah rumah segera rampung.

Bantuan Material

“Bedah rumah lebih difokuskan pada rumah korban bencana alam angin puting beliung yang mengalami rusak berat. Karena keterbatasan anggaran bedang rumah baru bisa dilakukan secara terbatas. Namun diharapkan ke depan ada kegiatan bedah rumah lagi,” katanya.

Sebelumnya, keluarga besar Polres Wonosobo, juga telah memberikan bantuan berupa kayu, paku dan seng serta melakukan kerja bakti gotong royong bersama anggota TNI, relawan BPBD serta warga setempat untuk memperbaiki rumah warga di Desa Kayugiyang Garung.

“Di Desa Kayugiyang Garung kemarin sudah diserahkan bantuan berupa kayu, seng dan paku. Di sini  Polres melakukan kegiatan bedah rumah. Dana bedah rumah diperoleh dari anggota kepolisian dan bantuan material dari pihak lain yang peduli,” sebutnya.

Pihaknya akan segera berkordinasi dengan BPBD Wonosobo terkait kebutuhan bantuan bagi korban angin lisus. Berdasarkan pantauan di lapangan bantuan yang diperlukan dan darurat saat ini berupa sembako dan material guna membangun kembali rumah yang rusak.

AKBP Abdul Waras SIK berharap meski baru bisa memulai bedah rumah di satu titik, diharapkan bisa meringakan beban korban angin ribut. Karena di lapangan banyak sekali rumah warga yang rusak dan menanti bantuan dari berbagai pihak.

“Ini merupakan bagian dari kepedulian anggota kepolisian dan mahasiswa. Semua pihak memang musti bergerak untuk menggalang dana guna meringankan beban yang dialami warga yang menjadi korban musibah angin ribut yang belum lama terjadi ini,” tuturnya.

Kepala Desa Keseneng  Mugiharto mengatakan di desanya jumlah rumah rusak ada 162 unit. Tetapi yang tergolong rusak berat 5 rumah. 4 rumah mendapat dana APBDes Keseneng dan dana tak terduga sebesar 25 juta bagi 4 rumah. Rumah lainnya rusak ringan.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka