blank
Santri MI Qudsiyah Menara Kudus saat menggelar kirab kebangsaan dalam memperingati HSN 2019. foto:Suarabaru.id

KUDUS – Peringatan Hari Santri Nasoional (HSN) di Kabupaten Kudus, Selasa (22/10),  diperingati dengan beragam cara oleh para santri. Salah satunya adalah MI Qudsiyah, sebuah madrasah yang berada di kawasan Menara Kudus ini menggelar kirab merah putih bersama ratusan santrinya.

Prosesi kirab sendiri dimulai para santri dari halaman madrasah yang berada di utara Masjid Menara Kudus. Dengan menggunakan pakaian Kudusan berupa baju putih, sarung batik dan ikat kepala batik, ratusan santri yang berusia bocah tersebut berjalan dengan mengarak 22 bendera merah putih menuju areal pemakaman Sidoluhur, Bakalankrapyak yang berjarak sekitar 100 meter.

Di makam ini, para santri menggelar tahlil di makam tiga kiai pendiri madrasah Qudsiyah yakni KH Maruf Asnawi, KH maruf Irsyad dan KH Yahya Arif.

“Selain itu juga ada kegiatan khataman di makam salah satu pendiri NU yakni Mbah Kiai Asnawi yang ada di kompleks makam Masjid, Menara, Sunan Kudus. Khataman dilakukan oleh santri kelas VI sebanyak 22 kali khataman,”kata Muhammad Asror, guru sekaligus panitia kirab.

blank
Para santri MI Qudsiyah Kudus saat melakukan ziarah ke makam kiai pendiri madrasah. foto:Suarabaru.id

Usai menggelar tahlil, para santri kemudian bergerak menuju lapangan Qudsiyah. Di sana, para santri melakukan kenduri dengan makan nasi golok mentok sebuah wadah makanan khas dari anyaman bambu.

Saat kenduri ini juga diramaikan dengan pembacaan shalawat, serta lagu Ya Lal Wathon sebagai upaya membangkitkan semangat Hari Santri Nasional.

“Jumlah santri kami yang ikut acara ini mencapai 950 anak. Acara ini memang kami gelar sebagai upaya pengajaran bagi santri untuk dapat meneladani para kiai. Sebagai santri bisa menyadari perjuangan para kiai untuk mempertahankan kemerdekaan hingga pendidikan di Indonesia,”tambah Asror.

Apel Santri

Di tempat terpisah, puncak peringatan HSN juga ditandai dengan Apel pagi Hari Santri 2019 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. ribuan santri dari berbagai pesantren di Kudus ikut hadir dalam apel yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam’ani Intaqoris.

Dalam kesempatan itu, Sam’ani berpesan beberapa hal terkait bagaimana menjadi santri yang baik. “Pertama santri harus semakin melek teknologi,” katanya ketika dijumpai awak media usai memimpin apel.

Kemelekan teknologi yang dimaksud adalah bisa menguasai teknologi. Dengan harapan, para santri bisa menghadapi kemajuan  zaman. Serta bisa menaklukkan era 4.0 dengan mudah. “Saya kira untuk ini sudah luar biasa. Santri mulai andal dalam berteknologi,” ujarnya.

Secara keseluruhan, peringatan HSN 2019 di Kabupaten Kudus  sudah dilakukan sejak awal Oktober lalu. Dari Seminar budaya hingga Liga Santri Nusantara 2019 pun telah digelar. Untuk penutup sendiri, akan digelar Festival Budaya pada 30-31 Oktober mendatang di Taman Budaya.

“Semua kegiatan dalam memperingati Hari Santri 2019 ditujukan untuk mengembangkan skil serta mengasah kemampuan para santri,” terang  Ketua penyelenggaran HSN Kabupaten Kudus tahun 2019, Mawahib Afkar.

Suarabaru.id/Tm/