blank
Tamu Pemkab Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mengunjungi Dekranasda Blora untuk melihat dari dekat kerajinan dan oleh-oleh khas ‘bumi Samin’. (Foto : SB/Wahono)

BLORA – Pemkab Blora, Jawa Tengah, Jumat (18/10/2019), kedatangan tamu dari Pemkab Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan. Tamu itu untuk studi komparatif pengelolaan sumur minyak tua di Blora.

Rombongan dari Muba dipimpin Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba, Yusman Srijanto, diterima Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda setempat, Suryanto, di gedung Samin Surosentiko.

Menurut Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Muba, Yusman Srijanto, kedatangannya bersama rombongan untuk studi komparatif  pengelolaan sumur minyak tua yang dikelola masyarakat Blora.

“Kami ajak Dirut BUMD Petro Muba, dan rombongan dalam studi komparatif pengelolaan sumur minyak tua di Blora,” jelas Yusman.

Setelah dari Blora, lanjutnya, rombongan dari Kabupaten Muda melanjutkan agenda yang sama di Lapangan Sekayu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

“Kami menyambut baik kunjungan ini, semoga terjalin kemitraan berkelanjutan, khususnya pengelolaan sumur minyak tua untuk meningkatkan pendapatan asli daerah ,” harap Suryanto.

blank
Salah satu dari puluhan sumur minyak tua di Lapangan Ledok, Samong, Blora, dikelola oleh masyarakat sekitar. (Foto : SB/Wahono)

Dekranasda

Disebukan Suryanto, Badan Usaha Milik Derah (BUMD) Blora, PT Blora Patra Energi (BPE) menjadi contoh pengelolaan sumur minyak tua, sehingga sering  jadi objek studi banding.

Sedangkan Direktur Utama (Dirut) PT BPE, Christian Prasetya, membeber jumlah sumur tua yang dapat izin pengelolaan dari PT Pertamina EP di Lapangan Ledok 196 titik.

“Saat ini, sumur tua yang sudah beroperasi sebanyak 125 titik,” katanya.

Menurut Christian, di Lapangan Semanggi ada 71 titik sumur tua, dan yang sudah beroperasi produksi enam titik.

Sedangkan produksi dalam satu tahun (2018), di lapangan Ledok mencapai 9.290.890 liter setara 58.430 barrel.

“Rata-rata sebulan, dapat memproduksi 775.000 liter atau  4.870 barrel,” jelasnya.

Kemudian produksi lapangan Semanggi sebanyak 368.301 liter atau 2.315 barrel. Rata-rata dalam satu bulan dapat memproduksi 30.700 liter atau 193 barrel.

Adapun jumlah tenaga kerja lokal, masyarakat desa Ledok yang terserap bekerja di sumur tua sekitar 400 orang, bekerja menggungkan timba sumur.

Christian menambahkan, awalnya  BUMD yang dikelolanya dapat pinjaman modal dari Pemkab Blora Rp1 miliar, beroperasi pada tahun 2010. Saat ini, BPE memiliki laba bersih Rp 1,2 miliar dan modal sudah dikembalikan ke Pemkab.

Usai pertemuan, tamu sebanyak 12 orang diajak singgah ke Dekranasda Blora untuk melihat aneka kerajinan lokal, bahkan beberapa tamu ada yang membeli suvenir dan oleh-oleh khas Blora.

Suarabaru.id/Wahono