blank

 

Wabup Magelang Edi Cahyana SE sampaikan pidato. (Foto:SB/Tuhu)

 

KOTA MUNGKID – Perkembangan teknologi informasi, ibarat pisau bermata dua. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi, tetapi di sisi lain menimbulkan dampak yang sangat negatif.

Wabup Magelang Edi Cahyana SE menyebutkan contoh dampak negatif kemajuan teknologi informasi. “Kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan anak muda, ternyata bermula dari interaksi di media sosial,” katanya Kamis (17/10).

Interaksi tersebut berjalan sangat real time 24 jam. Sehingga  hal ini bukan persoalan yang mudah bagi orang tua, guru, bahkan lembaga pendidikan termasuk negara, untuk bisa mengantisipasi atau melakukan kontroling.

“Melalui gerakan revolusi mental dan pembinaan karakter, diharapkan para remaja dan pemuda memiliki kemandirian untuk melangkah lebih bijak,” katanya dalam Sarasehan bertema Menuju Pemuda yang Berkarakter Tangguh.

Kepala Disparpora Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Drs Iwan Sutiarso, mengatakan, sarasehan dalam rangka menyambut peringatan Hari Sumpah Pemuda 2019.

“Tujuannya, meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang nilai-nilai luhur dan sejarah budaya bangsa Indonesia, khususnya dalam menyaring informasi yang bersifat distruktif,” katanya.

Informasi distruktif dimaksud yakni pornografi, narkoba, pergaulan bebas, radikalisme, bahkan terorisme yang bisa berdampak buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sarasehan diikuti 50 orang dari unsur KNPI, Pramuka, karang taruna, peguyuban duta wisata, pengurus purna paskibraka Indonesia, ormas kepemudaan lain, serta ormas keagmaan. (Suarabaru.id/Tuhu Prihantoro)