blank
AUDIENSI: Ketua Yayasan BorMar Liem chie an (kedua dari kanan), berfoto bersama Menpar Arief Yahya (ketiga dari kanan), panitia BorMar Lukminto Wibowo (ketiga dari kiri) dan Dirut Bank Jateng Supriyatno (kedua dari kiri), saat melakukan audiensi panitia BorMar pada tahun lalu. Foto: dok/riyan

SEMARANG– Gelaran lomba lari internasional Borobudur Marathon (BorMar) 2019, yang bakal dilaksanakan Minggu (17/11) mendatang, di Taman Lumbini Candi Borobudur, Magelang, mendapatkan sorotan positif dari ratusan media asing, khususnya media digital/online.

Hingga Kamis (17/10), ada sekitar 200-an media online internasional yang sudah mendaftarkan diri ke panitia untuk merilis berita BorMar, dan sebagian ada keinginan datang ke Magelang untuk meliput langsung.

”Ada ratusan media asing yang ingin mendapatkan rilis terkait BorMar. Ada juga dari media-media di Singapura yang berminat meliput,” kata Panitia BorMar, Lukminto Wibowo, saat dihubungi kemarin.

BACA JUGA l Youtube Media Sosialisasi Kebijakan Pemerintah

Sejumlah media digital yang siap berpartisipasi mengabarkan BorMar adalah PR Newswire Asia, Asia One, Yahoo! Finance Singapore dari Singapura, Yonhap (Korsel), The Gioirmoitroung (Vietnam), The Chicago Abroad (Cina), News For Business, Mirage News (Australia), News Plus (Thailand), Gisf.hk (Hongkong), Myanmar Photo News (Myanmar), Business Diary (Filipina), New Delhi Times (India) dan Sanspo (Jepang).

Menurut Luki, panggilan akrab Lukminto, perhatian dan kehadiran jurnalis asing ke arena BorMar, menjadi indikator bahwa radar lomba lari bergengsi ini sudah menyebar ke lintas benua.

”Ini realitas yang layak kita syukuri, kalau BorMar 2019 sudah menarik perhatian media internasional. Kedatangan media asing tentu menjadi bagian variabel keberhasilan sebuah even. Selain tentu saja banyaknya pelari asing yang meningkat keikutsertaannya dua kali lipat dibanding tahun lalu,” ujarnya.

Talkshow

Luki juga menjelaskan, pihaknya melakukan roadshow ke berbagai kota di Indonesia seperti Surabaya, Palembang, Medan, dan Makassar, untuk promosi dan mengedukasi komunitas pelari.

”Ketika kami roadshow, agenda yang pertama adalah mengajak komunitas lari untuk lari pagi. Setelah dilakukan talkshow dengan mendatangkan trainer lari,” katanya.

Diakui dia, edukasi itu diperlukan, karena tak semua peserta lari belum tentu paham teknik berlari. Talkshow itu lebih banyak mengungkapkan kiat mengolah fisik, pola makan dan teknik lari. ”Faktor keamanan dan keselamatan pelari sangat kami prioritaskan. Prinsipnya, jangan sampai terjadi sesuatu yang tak diinginkan,” imbuh Luki.

suarabaru.id/Riyan

blank