blank
Siswa SMK NU Maarif nampak mengutik mesin mobil listrik karya mereka. foto:Suarabaru.id

KUDUS – Sebuah karya membanggakan dibuat oleh siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) SMK NU Ma’arif Kudus. Mereka kini tengah mengembangkan sebuah mobil listrik yang tak kalah bersaing dibandingkan mobil listrik pabrikan.

Ya, mobil listrik yang diberi nama Ev-Green ini cukup menarik. Bergaya city car, kemampuan mobil listrik ini juga cukup mumpuni untuk bisa mengaspal di jalanan kota.

“Kami beri nama Ev-Green atau panjangnya electrical vehicle,“ kata Masrukin, guru sekaligus penanggung jawab jurusan TKRO dan pengerjaan mobil listrik di SMK NU Ma’arif, Selasa (15/10).

Mobil rakitan tersebut, kini tengah diutak-atik supaya menjadi mobil ramah lingkungan yang sempurna dan siap di-launching November mendatang. Pengerjaannya sendiri dilakukan oleh para murid dengan dukungan lima orang tenaga pengajar di jurusan tersebut.

Masrukin menjelaskan, pengembangan mobil listrik ini berdasarkan pengembangan dari pembelajaran Science, Technology, Engineering, dan Mathematics ( STEM). Pembelajaran STEM sendiri merupakan amanat langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

blank
Mobil listrik karya siswa SMK NU Maarif Kudus ini diklaim mampu melaju hingga 100 km per jam. foto:Suarabaru.id

“Amanat Kemendikbud itu mengharuskan adanya kolaborasi beberapa pelajaran. Di mobil listrik inilah kami merepresentasikan kolaborasi tersebut,” lanjutnya.

Untuk spesifikasi mobil listrik sendiri, Masrukin menjelaskan, daya listrik yang digunakan cukup besar.

“Ada dinamo listrik, dan kekuatannya. Karena kita menggunakan banyak perhitungan, termasuk daya kendaraan, daya yang digunakan kita putuskan menggunakan kekuatan 15 KW-30 KW,” imbuhnya.

Terkait kecepatan yang mampu dicapai, menurut Masrukin dari uji coba sementara, mobil sudah mampu melaju dengan kecepatan 50-60 km per jam. Namun, berdasarkan perhitungan, kecepatan mobil bisa dipacu hingga 100 km per jam.

“Itu masih aman dan kami rasa bisa naik kembali, mungkin sampai 100 km/jam,” jelasnya.

Selain itu, mobil juga dilengkapi dengan pengontrol (controller) yang digunakan untuk mengontrol kecepatan serta perubahan lain yang terjadi ketika mobil dijalankan. “Seperti perubahan dari putaran pelan sampai ke kecepatan putaran tinggi,” terang Masrukin.

Untuk ke depan, pihaknya akan coba menaikkan spek menjadi 75 volt yang bisa menghasilkan kecepatan mencapai 100 km/jam. Baterei yang digunakan juga akan diubah, dari baterei basah, menuju baterei kering  yang bisa digunakan sampai 0 persen.

“Dengan kapasitas baterei baru nanti, kemampuan mobil diharapkan bisa menempuh 200 km sekali pengisian listrik,” tandasnya.

Kepala SMK NU Maarif, Ahmad Nadlib mengaku berbangga dengan karya siswa-siswanya. Namun demikian, mobil tersebut saat ini masih dalam pengembangan sebelum dilaunching pada November mendatang.

Suarabaru.id/Tm