blank
Para pemuda Karang Taruna bersama warga dan anggota LMDH, berusaha mendekati titik nyala api, untuk memadamkan kebakaran hutan.

WONOGIRI – Kebakaran hutan, terjadi lagi di dua lokasi terpisah di Kabupaten Wonogiri. Kali ini, api membakar areal hutan negara di wilayah Kecamatan Jatipurno, dan hutan rakyat di Kecamatan Batuwarno. Ini menjadi peristiwa kebakaran hutan yang kelima kalinya di Wonogiri pada awal Bulan Oktober 2019 ini. Setelah sebelumnya, kebakaran hutan terjadi di Alas Ketu dan dua kali di Hutan Gunung Gandul, Wonogiri.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hutan yang beruntun tersebut, karena kawasan hutan yang terbakar berada jauh dari pemukiman penduduk. Meski demikian, kebakaran hutan itu telah merusak ekosistem kelestarian alam dan kehidupan flora-fauna, serta merusak habitat satwa liar yang menghuninya, juga mematikan potensi mata air.

Mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, Kapolsek Jatipurno Iptu Edi Hanranto dan Kasubag Humas Polres Iptu Suwondo, menyatakan, kebakaran hutan negara di Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, berlangsung Minggu (13/10). Lokasinya berada di hutan Pinus Petak 71-B Lingkungan Sendang RT 1/RW 3, Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Luas terbakar mencapai sekitar 0,25 Hektare (Ha).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, areal hutan negara yang terbakar tersebut masuk dalam kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Watu Kempul, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Purwantoro. Api membakar semak belukar dan tanaman perdu yang mengering serta tanaman tegakan hutan jenis Pinus atau Tusam (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese).

Hutan negara yang dikelola Perum Perhutani ini, diketahui mulai terbakar pada Pukul 10.30 oleh Wagimin (60), warga Dusun Sendang RT 1/RW 3, Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Selanjutnya, kebakaran hutan di kawasan lereng Lawu Selatan tersebut, dilaporkan oleh Kepala Desa Kembang, Suwarno, ke Polsek Jatipurno. Pemicu kebakaran, masih dalam penyelidikan petugas. Ada dugaan dari api puntung rokok yang dibuang sembarangan.

Bersama Ketua Karang Taruna ‘Bina Mandiri’ Desa Kembang, Paino (36), dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Naryo, segera dikerahkan sekitar 50 warga yang saat itu tengah berkumpul rewang (membantu) di rumah orang jahatan mantu. Mereka beramai-ramai naik ke lokasi ke lereng hutan yang terbakar, guna memadamkan api.

Pemadaman api dilakukan dengan peralatan seadanya, yakni digepyoki dan dipentungi pakai tongkat dan gebukan. Ini diprakarsai oleh warga yang tergabung dalam komunitas Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), pamong desa, petugas Polsek dan personel Koramil Jatpurno. Bersamaan itu, dilakukan pembuatan ilaran (celah) untuk mengisolasi agar api tidak meluas. Upaya pemadaman juga terbantu oleh adanya aliran air ledeng pedesaan yang bersumber dari mata air Gunung Kembang, yang berjarak 500 Meter dari pemukiman warga.

Sementara itu dari Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, dilaporkan terjadi kebakaran di areal hutan rakyat, yang lokasinya berada di dua dusun. Yakni di Dusun Paingan dan Dusun Sendang, di Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno (60 Kilometer arah tenggara Kota Wonogiri). Api cepat berkobar meluas, karena kondisi hutan rakyat di wilayah perbukitan tersebut, dalam keadaan kering kerontang sebagai dampak dari musim kemarau puncak yang sekarang tengah berlangsung. Bersamaan itu, juga datang tiupan angin kencang.

Api membakar semak belukar, tanaman perdu, pohon tegakan hutan jenis Jati dan Akasia. Nyala api membakar areal hutan rakyat sekitar 8 Ha, dan tidak dapat secara cepat dipadamkan, karena medannya sulit dijangkau. Pemadaman dilakukan oleh para relawan siaga bencana Desa Sendangsari bersama pamong desa, personel Polsek dan Koramil.

suarabaru.id/Bambang Pur