blank
Camat Kalikajar Bambang Triyono tengah meninjau rumah milik Bonari (35) warga Dusun Butuh Desa Butuh Lor Kalikajar Wonosobo yang terkena angin lisus. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Rumah Bonari (35) warga Dusun Butuh Desa Butuh Lor Kecamatan Kalikajar Wonosobo, yang berada di lereng Gunung Sumbing disapu angin lisus. Angin puting beliung menyebabkan separuh atap rumah kabur.

Atap yang terbuat dari seng menimpa kandang ternak. Beruntung dalam musibah tersebut tidak menyebabkan korban jiwa karena saat kejadian Bonari sedang tidak ada di tempat kejadian perkara. Namun kerugian yang dialami mencapai puluhan juta rupiah.

Bonari mengatakan atap rumah yang kabur terbawa angin, sebenarnya sudah cukup kuat. Tapi karena angin yang datang begitu kencang, atap rumah yang disusun dari seng sampai kabur dan menimpa kandang ternak yang berada jauh dari rumahnya.

“Saya sampai heran, meski sudah dipaku cukup kuat, seng masih terbawa angin sampai 500 meter. Mungkin karena angin yang bertiup sangat kencang. Sebelum angin menerjang, terlebih dahulu ada lisus (angin memutar) persis di atas atap rumah saya,” kisahnya.

Gotong Royong

Usai atap rumah Bonari rusak akibat disapu angin puting beliung, sejumlah warga setempat langsung bergotong royong membetulkan kembali atap rumah yang rusak. Kayu yang patah dan seng yang telah rusak diganti dengan material baru.

Perbaikan rumah selain dilakukan warga, juga dibantu aparat kepolisian dari Polsek dan anggota TNI Koramil 07/Kalikajar serta pasukan Satlinmas setempat. Dalam waktu tak lama atap rumah rumah milik Bonari yang semula melompong pun tertutup kembali.

Camat Kalikajar Bambang Triyono, Senin (7/10), mengatakan dalam waktu kurang sebulan ini setidaknya sudah terjadi musibah angin lisus di Dusun Jenggeran Butuh Kidul dan Dusun Butuh Desa Butuh Lor. Daerah Kalikajar memang rawan musibah angin kencang.

Di musim kemarau seperti ini, imbuhnya, angin ribut memang sering melanda di desa yang sebagian besar berada di lereng Gunung Sumbing. Karena itu, pihaknya menghimbau kepada warga setempat untuk tetap waspada akan musibah susulan.

“Karena musim kemarau masih belum berakhir di mungkinkan angin kencang masih akan sering terjadi, terutama di pagi dan sore hari. Saya berharap warga untuk tetap waspada dan berhati-hati, lantaran angin lisus bisa sewaktu-waktu datang lagi,” katanya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka