blank
Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK ketika menyalurkan bantuan air bersih kepada warga Dusun Sikatok Desa Sigedang Kejajar yang mengalami krisis air bersih di musim kemarau ini. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Polres Wonosobo bersama Aliansi Mahasiswa Universtitas Sains Al Qur’an (UNSIQ)
Jawa Tengah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyalurkan bantuan air bersih bagi warga Dusun Sikatok Desa Kejajar Wonosobo, Senin (7/10).

Bantuan air bersih diberikan karena sepanjang musim kemarau sejumlah 85 kepala keluarga
(KK) di dusun yang terletak persis di kaki Gunung Sindoro itu mengalami krisis air bersih. Sumber mata air yang biasanya dimanfaatkan mengalami penyusutan volume air.

Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK mengatakan bantuan air bersih yang diberikan kepada warga Dusun Sikatok merupakan bukti kepedulian aparat kepolisian terhadap warga yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih di Dusun Sikatok Desa Sigedang.

Saat menyalurkan air bersih Kapolres AKBP Abdul Waras SIK didampingi Wakapolres Kompol Sopanah SIK, Kasat Binmas IPTU Haryadi, Kasat Shabara AKP Agus Priyono, Kabag Sumda AKP Deni Wibowo ST SH dan Sekretaris Kecamatan Kejajar Marsudiono SH MM.

Air bersih yang disalurkan sebanyka 12 ribu liter diangkut dengan menggunakan satu unit mobil water cannon dan satu unit mobil tangki air milik BPBD setempat. Air bersih sebagian ditampung dalam bak penampungan dan dibagikan kepada warga secara langsung.

“Polres menggandeng teman-teman Aliansi Mahasiswa Unsiq dan BPBD untuk bersama-sama menyalurkan air bersih. Ini merupakan bentuk kepedulian aparat kepolisian dan mahasiswa. Mahasiswa harus peduli warga yang mengalami krisis air bersih,” katanya.

blank
Sebagian air bersih yang salurkan ditampung dalam bak air. Selanjutnya air alirkan ke tiap-tiap rumah warga yang membutuhkan. (Foto : SuaraBaru.di/Muharno Zarka)

Sumur Bor

Sekretaris Kecamatan Kejajar Marsudiono menyebut warga Sikatok pernah merintis pembangunan sumber air bersih melalui program sumur bor. Namun, entah kenapa, dalam waktu tak lama sumber bor yang baru saja dibangun tidak bisa difungsikan lagi.

“Warga pun mengambil air dengan cara tradisional menyedot dari sungai yang ada di bawah perkampungan. Karena volume air di sungai mengalami penyusutan di musim kemarau, tidak semua warga kebagian air bersih dan harus mencari dari luar desa,” bebernya.

Sejumlah warga Dusun Sikatok Desa Sigedang mengaku senang mendapat bantuan air bersih dari Polres Wonosobo, Aliansi Mahasiswa Unsiq dan BPBD setempat. Karena sudah lama sungai mengalami kekeringan dan sumber mata air yang ada mati.

Selama mengalami kekeringan warga setempay mengambil air bersih dari sumber mata air di Desa Tambi yang jaraknya sekitar 4 kilometer. Tiap pagi dan sore warga antre mengambil air bersih. Air yang diambil bersumber dari air sungai yang masih mengalir deras.

Karena jaraknya cukup jauh, kebanyakan warga mengangkut air bersih menggunakan sepeda motor dan mobil. Dua bak penampungan air yang ada di Dusun Sikatok selama musim kemarau tidak bisa mencukupi kebutuhan air bersih semua warga karena sumber air berkurang.

Dusun Sikatok sendiri berada persis di kaki Gunung Sindoro berbatasan langsung dengan Dusun Sijalak Desa Canggal Kecamatan Candiroto Temanggung. Karena letaknya di lereng gunung, warga mengandalkan air bersih dari sumber air yang ada di bawahnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka