blank
Sebelum latihan, para atlet harus memperhatikan materi yang disampaikan pelatih. Foto : hana eswe.

GROBOGAN – Sekitar 50 orang berada di kompleks Balai Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Mereka mengenakan atribut atlet silat lengkap dengan sabuk dengan warna yang berbeda-beda. Orang-orang inilah merupakan atlet perguruan pencak silat, Garuda Jisai.

blank
Mereka berlatih dengan harapan saat ada even kejuaraan, mereka sudah siap. Foto : Hana Eswe.

Dari perguruan silat inilah, banyak pendekar silat lahir dan beberapa diantaranya sudah membawa nama harum Kabupaten Grobogan di berbagai ajang kejuaraan. Di antaranya, Eka Andika, yang kini masih giat di bidang tersebut.

Meski tak seaktif pada masa mudanya, kini ibu satu anak itu ikut terlibat menjadi pelatih bagi generasi penerus PS Garuda Jisai. Di balai desa ini, anak-anak dari berbagai usia diajarnya menguasai teknik dan gerakan dalam pencak silat.

“Sebenarnya, PS Garuda Jisai ini di Tambak Selo sudah pernah ada sebelumnya. Tetapi karena kesibukan masing-masing pelatih, akhirnya vakum. Baru mulai aktif lagi pada pertengahan September 2019 dan ternyata peminatnya masih banyak. Mayoritas memang berasal dari desa ini,” ujar perempuan yang kini berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Wirosari II tersebut.

Teruskan Cita-cita Besar

Eka menjelaskan, PS Garuda Jisai ini kembali diaktifkan lantaran ingin meneruskan harapan dan cita-cita guru besar yakni FX Soekirdjo yang setahun silam sudah tiada. Dikatakan Eka, almarhum saat itu berharap Tambak Selo menjadi kasepuhan PS Garuda Jisai Indonesia.

blank
Kepala Desa Sareh Joko, saat menunjukkan aksinya di depan kamera. Foto : Hana Eswe/dok.

“Dibuka kembali karena kami semua ingin meneruskan harapan dan cita-cita dari guru besar kami, almarhum FX Soekirdjo. Beliau sudah berpulang setahun lalu, tetapi sebelum meninggal dia punya keinginan yang besar yakni menjadikan desa ini sebagai kasepuhan PS Garuda Jisai Indonesia,” tambah alumnus STIKES Telogorejo Semarang ini.

Meski sudah banyak peminatnya, PS Garuda Jisai masih membuka penerimaan murid baru dari usia pra remaja dan dewasa. Harapannya, semakin banyak atlet pencak silat maka akan semakin terbuka untuk mengincar beberapa event yang bisa diikuti, salah satunya Kejurkab Pencak Silat.

“Selain itu, kita berharap olahraga ini juga bisa mencetak atlet berprestasi. Bahkan, Garuda Jisai ini juga mengisi ekstrakurikuler pencak silat di SMP 1 Wirosari dan SD 1 Wirosari. Rencana mau buka di MTsN Kuwu. Kalau di Purwodadi, latihannya dibuka di Alun-alun dan SMPN 6 Purwodadi dengan pengampu Chalis Trie Poetro,” ujar Eka.

Berharap Jadi Kampung Silat

Hingga saat ini, setidaknya ada 7 pelatih yang melatih pencak silat di Desa Tambakselo ini. Selain Eka Andika, Kepala Desa Tambak Selo, Sareh Joko, juga ikut melatih anak-anak. Setiap hari Rabu dan Minggu, Sareh Joko bersama dengan pelatih lainnya mengajari para generasi penerus silat ini.

“Saya senang, bisa ikut latihan dan bisa melihat anak-anak berlatih silat di sini,” ujar Sareh Joko, yang juga dikenal sebagai pendekar silat hingga saat ini.

Dikatakan Sareh, pihaknya setuju mengaktifkan kembali perguruan silat Garuda Jisai di desa ini setelah sebelumnya sempat vakum. Bahkan, ia menilai harapan dari almarhum FX Soekirdjo layak untuk dilakukan sebab alumni tahun 1980-an di desa ini masih banyak.

“Kalau ada kesempatan, harapan saya ingin Desa Tambakselo ini bisa dikenal menjadi kampung silat mengingat banyaknya alumni silat masih banyak di sini,” ujarnya.

suarabaru.id/Hana Eswe.