blank
Brigadir (Pol) Puguh Agung Dwi Pambudi Utomo, melatih menggambar pada anak-anak disabilitas. (Foto: SB/Wahono)

BLORA – Pengabdian dan kepedulian anggota Satlantas Polres Blora, Brigadir (Pol) Puguh Agung Dwi Pambudi Utomo, pada kaum disabilitas sungguh mulia.

Bagaimana tidak mulia, di tengah rutinitas menjalankan kewajiban dan kesibukan dalam tugasnya sebagai abdi negara, Puguh aktif mendidik anak-anak berkebutuhan khusus (difabel).

Anggota Polri penyandang titel Sarjana Hukum (SH), bersomisili di Kidangan, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Blora, berpredikat pelopor pendididikan untuk anak-anak difable.

Berkat kepedulian yang tinggi mendidik anak difabel membuat Brigadir Puguh memperoleh penghargaan khusus dari Kapolres Blora AKBP Antonius Anang yang diberikan pada Rabu (25/9/2019).

Penyerahan penghargaan dalam tasyakuran HUT Korp Lalu Lintas ke-64 itu, juga cukup menarik digelar di halaman Pasar Rakyat Sido Makmur, kawasan Gabus, Blora.

“Apa yang dilakukan Brigadir Puguh ini sangat mulia, bisa menjadi contoh bagi anggota Polri lain untuk peduli dengan masyarakat disekitarnya,” papar Anang.

Penghargaan itu diberikan, sebagai pemacu semangat Brigadir Puguh dalam melaksanakan tugas dan kegiatan sosialnya, tambah Kapolres Blora.

blank
Dengan pemuh kesabaran, Brigadir (Pol) Puguh Agung Dwi Pambudi Utomo, mendidik anak-anak disabilitas di Kecsmatan Randublatung, Blora. (Foto: SB/Wahono)

Sabtu dan Minggu

AKBP Anang mengaku kagum,  demi mendidik anak-anak disabilitas, Puguh harus menempuh perjalanan 36 kilometer dari rumahnya mengajar anak-anak difabel secara gratis.

Usai menjalankan tugas di unit pelayanan SIM Satuan Lalu Lintas Polres Blora, Puguh langsung menuju rumah yayasan Insan Mandiri di Kecamatan Randublautng,  Blora mengajar 35 anak difable.

“Setiap hari Sabtu dan Minggu selesai bertugas, saya naik motor ke Yayasan Insan Mandiri untuk mengajarkan anak-anak difabel,” kata Brigadir Puguh.

Di yayasan disabilitas itu, Puguh mengajar keterampilan dan seni melukis guna untuk melatih kreatifitas anak-anak.

Tidak hanya menjadi relawan, ternyata anggota Satlantas itu juga menjadi pelopor berdirinya Yayasan Insan Mandiri yang ada di tiga Kecamatan Blora Selatan.

Tiga kecamatam itu, masing-masing Randublatung, Kedungtuban dan Kradenan Puguh berjuang bersama pemilik yayasan, Hariyanto.

Meski awalnya takut dengan Polisi, anak-anak difabel akhirnya menerima Brigadir Puguh menjadi sosok Polisi sahabat anak difable rajin belajar bersama.

Meski dengan fasilitas dan dana yang minim, Brigadir Puguh rela mengeluarkan uang pribadinya untuk keberlangsungan pendidikan bagi anak difabel.

Tepisah Haryanto menjekaskan, sejak 1,5 lalu awal berdirinya Yayasan Insan Mandiri, Puguh tidak hanya memberikan semangat, tapi juga membantu materiil.

“Kami merasa bangga, dan sangat berterima kasih telah dibantu Mas Puguh,” ucap Hariyanto.

Diakuinya, Brigadir Puguh menjadi penyebar semangat bagi kemajuan pendidikan anak-anak difabel, meluangkan waktu berbagai ilmu dan keceriaan bersama.

Menurut Haryanto, anak-anak difabel memiliki hak yang sama di dunia pedidikan, demi masa depan mereka.

“Kami bermimpi, kelak ada banyak lagi Mas Puguh, sosok yang ikhlas membantu kaum disabilitas,” tutup Haryanto.

Suarabaru.id/Wahono