blank
Sejumlah 24 pemenang lomba Kreanova se-Jawa Tengah menerima penghargaan dari Wakil Gubernur H Taj Yasin Maimoen. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen menyerahkan penghargaan kepada 24 pemenang lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Kreanova) se-Jawa Tengah di sela-sela membuka Pameran Produk Inovasi (PPI) Jawa Tengah dan Wonosobo Multi Event

(WME) di Alun-Alun Wonosobo, Jum’at (20/9) siang. Pemenang lomba Kreanova merupakan perwakilan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah. Mereka adalah kreator dan inovator pengembangan teknologi, pertanian dan kuliner. Hasil kreasi dan inovasi pemenang Kreanova 2019 dipamerkan dalam ajang PPI dan WME di depan Pendapa Bupati Wonosobo, selama tiga hari, mulai Jumat (20/9) hingga Minggu (22/9).

Sebelum membuka PPI dan WME, H Taj Yasin Maimoen sempat meninjau stand kuliner khas Wonosobo yang dipajang berjejer sepanjang Jl Merdeka depan Pendopo Bupati setempat. Orang nomor dua di Jawa Tengah itu, melakukan dialog dengan penjaga stand terkait karya kuliner yang dipamerkan.

Wakil Gubernur menyebut saat ini gaplek bukan merupakan makanan bagi orang miskin. Karena, gaplek yang terbuat dari bahan dasar ketela pohon tersebut bisa dikreasi dan diinovasi menjadi olahan yang enak. Jajanan yang dibikin dari ketela pohon pun rasanya tidak kalah dengan makanan yang terbuat dari bahan lainnya.

“Ini terbuat dari gaplek ya? Bikinya bagaimana? Sudah punya tempat jualan atau belum? Harganya berapa?” tanyanya ketika mengunjungi stand kuliner yang menyediakan gepleg dan golak, gorengan khas Wonosobo, yang berbahan dasar gaplek. Saat mendekat ke stand,

Wakil Gubernur mendapat sambutan antusias dari penjaga stand kuliner. H Taj Yasin Maimoen meminta kepada Bupati Wonosobo untuk mengembangkan potensi kuliner di kota pegunungan ini yang dinilai sangat luar biasa. Karena, gebleg dan golak, yang dulu dipandang makanan kelas bawah kini bisa diolah menjadi gorengan yang enak dan laris manis. Gebleg, golak dan tiwul instans disukai banyak kalangan.

“Wonosobo ini punya potensi kuliner yang luar biasa. Karena selain ada geblek, golak, dan tiwul instans. Juga punya tempe kemul, mie ongklok, minuman carica dan purwaceng yang tidak dipunyai daerah lain. Wisata kuliner harus bisa mendukung destinasi wisata yang lain,” katanya.

blank
Bupati Eko Purnomo SE MM mendampingi Wakil Gubernur Jateng saat meninjau stand kuliner khas daerah Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Bucu Pendem

Wagub juga sempat memotong bucu pendem raksasa yang dibuat warga Kumejing Wadaslintang. Bucu pendem merupakan olahan khas warga di perbatasan dengan daerah Kebumen itu, adalah menu tradisional berisi ingkung ayam yang dipendem dengan nasi bucu. Bucu pendem biasanya dibuat saat warga punya hajatan atau pelaksanaan selamatan desa.

Eko Purnomo SE MM mengatakan ada tiga inovasi pelayanan publik di Wonosobo yang mendapat penghargaan “Top 99 dari Kemen PAN-RB”. Yakni Labu Basi (Layanan Budaya Baca Siswa), PL Sagita (Pangan Lokal Sahabat Gizi Kita) dan Rumah Sakit Rasa Toyota RSUD Soetjonegoro.

“Sedang lomba kreanova Jawa Tengah, Wonosobo berhasil meraih juara harapan dan pemenang favorit. Masuk jauara harapan yakni Inovasi potensi limbah sebagai pemecah emulsi santan pada pembuatan minyak kelapa dengan inkubasi induksi air panas SMA 1 Wadaslintang,” katanya.

Sementara itu, juara favorit sekaligus harapan, tambah Bupati, adalah karya inovasi Lavica (Layanan Video Call) Obat Perindu Warga Binaan Rutan Wonosobo. Banyak sekali karya kreatif dan inovasi yang dilakukan oleh OPD, kalangang swasta, komunitas dan perorangan di Wonosobo.

Salah satu anak muda Wonosobo, yakni M Ravi Ramadani, juga berhasil menciptakan inovasi “Charger Kinetik Ayo Obah”, juara 1 Nasional Young Iventors Award. Pada ajang yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu Ravi akan maju dalam kompetisi sains internasional di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, bulan September 2019″, katanya.

Pemkab Wonosobo, tambahnya, punya inovasi terbaru berupa Aplikasi SOBOAksi yang merupakan karya untuk mendorong sinergi dan partisipasi aktif masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (MDGs), rilis fitur baru aplikasi e-kinerja guna mengukur kinerja harian ASN dan layanan mobil PATEN di 15 Kecamatan di Wonosobo.

“Layanan mobil Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN) sudah berjalan di tingkat kecamatan. Ada juga cagar kuliner trdisional dan pelayanan SIM Online Satlantas Polres Wonosobo. Cagar kuliner ada di Pasar Kumandang, Pasar Ting dan Pasar Pring, yang menyediakan jajan ala ndesa tiap minggu pagi,” sebutnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka