blank
Pengunjung sedang menonton film di mini theater di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Magelang, (Humas Pemkot Magelang)

 

MAGELANG – Untuk meningkatkan kunjungan ke perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Kota Magelang membangun mini theater. Ruangannya menyerupai gedung bioskop dan dibuka untuk umum. Selain itu, juga untuk anak-anak atau sekolah baik dari Kota Magelang maupun luar daerah.

‘’Saat ini kami sedang menambah koleksi film untuk ditayangkan di mini theater ini. Seluruhnya (film) bersifat edukatif dengan durasi kurang dari setengah jam,’’ kata Kepala Disperpusip Kota Magelang, Isa Ashari, Selasa (17/9).

Dia menerangkan, kunjungan ke Perpustakaan Kota Magelang terus mengalami kenaikan. Saat ini rata-rata lebih dari 300 orang setiap hari datang ke perpustakaan yang berlokasi di Jalan Kartini, Magelang Tengah.

‘’Apalagi saat akhir pekan, karena kami buka layanan setiap hari. Tingkat kunjungan di hari libur malahan lebih tinggi. Kami juga buka layanan sampai malam, agar masyarakat terfasilitasi membaca buku,’’ terangnya.

Mantan Asisten Bidang Administrasi itu menuturkan,  pihaknya saat ini tengah mengembangkan inovasi mini theater. Diharapkan melalui program inovasi tersebut minat baca dan kunjungan masyarakat ke perpustakaan kian bertambah.

‘’Kami baru menambah koleksi film-film untuk ditayangkan di sana. Program ini bisa menarik kunjungan anak-anak TK dan SD, serta melatih meningkatkan minat baca anak usia dini. Konten film yang ditayangkan harus benar-benar edukatif,’’ ungkapnya.

Isa Ashari yang merancang konsep mini teater menyerupai gedung bioskop itu. Tadinya, mini theater yang dimiliki Disperpusip hanya berbentuk lesehan.

‘’Sekarang sudah dibuatkan kursi empuk dan bertingkat. Jadi, yang paling belakang paling tinggi, dan semakin ke depan semakin rendah. Bentuknya seperti tangga dan menonton di bioskop. Tapi filmnya beda dengan bioskop, karena yang ditonjolkan adalah sisi mendidiknya,’’ tegasnya.

Untuk jumlah koleksi buku, lanjutnya, Perpustakaan Kota Magelang memiliki sebanyak 57.000 eksemplar dengan lebih dari 39.000 judul. Disperpusip kini memiliki model pencarian buku secara digital, sehingga memudahkan pengunjung untuk memilih buku.

‘’Sudah setahun ini Perpustakaan membuka layanan sampai malam pada saat week end. Kami harapkan dengan tambahan jam buka layanan bisa menaikkan minat baca masyarakat,’’ ungkapnya. (hms)

Editor : Doddy Ardjono