Pertihusada Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
PIALA JUARA - Ketua Kwarda Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo, didampingi Pembina Saka Bakti Husada Jateng, dr Yulianto Prabowo, menyerahkan piala kepada juara dalam acara penutupan Pertihusada VI Kwartir Daerah Jateng 2019 di lapangan Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jumat (13/9). (dok./ist.)

BANYUMAS – Ratusan anggota Praja Muda Karana (Pramuka) berhasil meningkatkan taraf kesehatan warga melalui program-program kesehatan yang dicanangkan pemerintah. Sejumlah kegiatan sosial kesehatan sukses diterapkan di lingkungan masyarakat hasil dari partisipasi para anggota Pramuka.

Selama empat hari pelaksanaan Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Bakti Husada (Pertihusada) VI Kwartir Daerah Jawa Tengah 2019 di Desa Sambirata, Cilongok Banyumas, ratusan peserta dari 35 kontingen Kwarcab se-Jateng melakukan berbagai kegiatan bakti di lingkungan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng yang juga Pembina Saka Bakti Husada Jateng dr Yulianto Prabowo mengatakan, 4 hari Pertihusada para Pramuka melakukan giat bakti jambanisasi, pembuatan kebun toga, benah rumah sehat, pemberantasan sarang nyamuk dan larvasidasi, hingga pendataan perilaku hidup sehat di rumah warga desa Sambirata.

“Tak hanya itu saja, mereka juga melakukan giat bakti non fisik seperti menggelar donor darah, penyuluhan sanitasi, gizi seimbang hingga sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (germas). Yang jelas selama empat hari Pertihusada, para anggota Pramuka bersama masyarakat setempat mengadakan berbagai kegiatan, utamanya sosial dan kesehatan,” katanya usai penutupan Pertihusada, Jumat (13/9).

Lebih lanjut Yulianto mengatakan, dengan adanya Pertihusada tersebut, peran Pramuka menjadi sangat membantu karena dari setiap kegiatan bakti yang dilakukan berhasil mengubah perilaku masyarakat untuk bisa memperhatikan hidup lebih sehat dan bersih secara bertahap.

Contohnya, Yulianto menjelaskan, program jambanisasi yang selama ini diinisiasi pemerintah dalam kegiatan tersebut dilakukan di lima titik lokasi dan dampaknya terasa cukup signifikan mengubah perilaku masyarakat setempat yang selama ini terbiasa buang air sembarangan.

“Pemprov punya program, 2021 Jateng Bebas BAB Sembarangan. Dengan adanya jambanisasi yang dilakukan Pramuka dan masyarakat ini, jadi bisa mengubah kebiasaan warga yang selama ini kadang buang air di kali atau sungai, ya minimal perilaku buang air sembarangannya berkurang,” katanya.

Pertihusada Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Ketua Kwarda Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo, didampingi Pembina Saka Bakti Husada Jateng, dr Yulianto Prabowo, menyerahkan piala kepada juara dalam acara penutupan Pertihusada VI Kwartir Daerah Jateng 2019 di Desa Sambirata, Cilongok, Banyumas, Jumat (13/9). (dok./ist.)

Sementara itu, dalam acara penutupan Pertihusada VI di Lapangan Desa Sambirata, Cilongok, Ketua Kwarda Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengucapkan rasa terimakasih dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh seluruh anggota Pramuka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

“Saya bangga seluruh anggota Pramuka bisa berbaur dengan masyarakat, mereka berinteraksi sekaligus memberikan edukasi ke masyarakat tentang pola hidup sehat. Disatu sisi, dengan terjunnya mereka di tengah masyarakat sekaligus bisa mereduksi sikap anti sosial, terutama di era gadget sekarang ini,” katanya.

Atikoh menambahkan, dirinya berharap seluruh anggota Pramuka Saka Bakti Husada bisa menjadi garda depan dalam mempelopori cara hidup sehat di tengah-tengah masyarakat. Apalagi Saka Bakti Husada selama ini spesifikasinya adalah pada bidang kesehatan.

“Saka Bakti Husada harus jadi garda depan pelopor pola hidup sehat di masyarakat, karena masalah kesehatan merupakan masalah yang serius. Apalagi Dinkes Jateng juga sudah mengumumkan terjadinya lonjakan penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengubah gaya hidup harus dilakukan sedini mungkin dan diantisipasi dengan gerakan masyarakat hidup sehat,” katanya. (suarabaru.id)