blank
Dai kondang asal Bojonegoro, KH Anwar Zahid saat memberikan tausyiah di Masjid Attaqwa, Desa Gondosari, Gebog. Foto: Ist/Suarabaru.id

KUDUS – Dai kondang asal Bojonegoro, Jawa Timur, Anwar Zahid mengajak seluruh umat muslim untuk meningkatkan kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitarnya. Kepedulian terhadap fakir miskin dan orang tidak mampu, akan mendapatkan keridloan dari Allah SWT.

Hal tersebut disampaikan Anwar Zahid saat memberikan tausyiah dalam acara ‘Ngaji Ae Lek’ di hadapan ribuan jamaah di Masjid Attaqwa, Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Selasa (10/9) malam. Acara yang digelar dalam rangka memperingati Tahun Baru 1441 Hijriyah tersebut sekaligus merupakan perayaan HUT Sukun Group ke 72.

Selain dihadiri ribuan jamaah dari Kudus dan sekitarnya, hadir pula dalam acara tersebut Plt Bupati Kudus Hartopo, Kapolres Kudus AKBP Saptono, Dandim 0722 Kudus Letkol Arm Irwansyah serta jajaran Forkopinda lainnya. Tak lupa jajaran Direksu Sukun Group juga hadir untuk mendengarkan tausyiah Kiai yang dikenal jenaka dalam setiap ceramahnya.

Menurut Anwar Zahid, solidaritas sosial hal yang sangat penting.  Kepedulian terhadap orang tidak mampu, akan membawa keberkahan tersendiri.  “wong mlarat kui dongane mandi  dibanding wong sugeh (orang miskin itu doanya mustajab dibandingkan orang kaya).  Makane, nek karo wong sugeh seneng, karo wong mlarat kudu luweh seneng (Makanya, kalo dengan orang kaya senang, dengan orang miskin harus lebih senang),”kata Anwar Zahid.

Menurut kiai yang dikenal dengan celetukan ‘Qulhu Ae Lek’ tersebut,  keistimewaan orang tidak mampu di hadapan Allah akan diberikan saat di akherat nanti.  Orang miskin akan didahulukan masuk surga oleh Allah, lebih dulu 500 tahun dibandingkan orang kaya yang harus dihisab hartanya.

Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat di Kudus untuk mencontoh kanjeng Nabi Muhammad SAW, dalam persoalan kepedulian sosial . Meskipun dirasa tidak bisa, namun harus dicoba.

Selain itu, Anwar Zahid juga mewanti-wanti umat muslim untuk terus menjaga silaturahmi terutama kepada sanak saudara. Meski dalam kehidupan sosial selama ini, tidak dipungkiri banyak orang yang baik dengan orang lain tapi dengan keluarga sendiri justru bermasalah.

“Ojo ngelek-ngelek keluarga dewe (jangan menjelek-jelekkan keluarga sendiri). Ngelek-ngelek keluarga kui podo karo ngelek-ngelek awak dewe (menjelek jelekkan sanak keluarga itu sama juga menjelek jelekkan diri sendiri,” ujarnya.

Namun demikian,berkaca dari keluarga sukun,  menjaga silaturahmi dengan sanak saudara harus tetap dijaga.  Bagaimanapun juga,  tali ukhuwah harus tetap disambung. Sebab, sebanyak apapun ibadah seseorang,  bila tidak baik dengan sanak keluarga,  ibadahnya tidak berguna.

Menurut Anwar Zahid, tali ukhuwah silaturahmi keluarga keluarga PR Sukun tetap terjaga hingga generasi ketiga. Padahal banyak perusahaan keluarga lainnya yang hancur akibat persoalan keluarga.

“Nek enek keluarga yang gaweyane ngrusuhi keluarga dewe, ojo kaget (Kalau ada keluarga yang pekerjaannya mengganggu keluarga sendiri jangan kaget). Nabi Yusuf,  Nabi Nuh, bahkan Nabi Muhammad SAW sing ngganggu yo akeh teko keluarga dewe (Nabi Yusuf,  Nabi Nuh, bahkan Nabi Muhammad SAW yang mengganggu adalah keluarga sendiri,” tandasnya.

Muhasabah

Plt Bupati Kudus HM Hartopo saat memberi sambutan menyatakan momentum Tahun Baru Hijriyah, hendaknya dimanfaatkan seluruh umat muslim untuk bermuhasabah atau intropeksi diri. Ia mengajak untuk memperkuat iman kepada allah SWT.

“Hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah dalam rangka mencari kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, ke depan kita harus lebih baik daripada sembelumnya,” tandasnya

Di sisi lain, Hartopo juga mengapresiasi keberadaan PR Sukun yang memberikan banyak kontribusi kepada Pemkab Kudus. Selain CSR, Sukun juga menjadi salah satu perusahaan yang menyerap tenaga kerja di Kota Kretek.

“Sukun ini luar biasa bagi pemerintah Kabupaten Kudus. Pemkab sangat berterimakasih sekali. Selama ini Sukun memberikan banyak kontribusi. Mulai dari CSR, lapangan kerja bagi masyarakat, hingga mencetak atlet,” kata Hartopo.

Sementara, Corporate Secretary PR Sukun Deka Hendratmanto mengungkapkan, pengajian ini digelar juga dalam rangka mengenang sekaligus perintis PR Sukun, Mochammad Wartono atau Mc Wartono. Kehadiran Mbah Wartono di wilayah Desa Gondosari, Kecamatan Gebog juga memiliki keteladanan yang patut dicontoh.

“Mbah Wartono dulunya mendirikan PR Sukun dengan niat sederhana, yakni membantu keluarga dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Gondosari, Kecamatan Gebog Kudus. Apalagi, kata dia, Desa Gondosari tersebut dulunya dikategorikan sebagai sebagai wilayah hitam,”katanya.

Tak hanya itu, kepekaan sosial Mbah Wartono juga sangat dikenal kala itu. Dikisahkan, dahulu Mbah Wartono sering keluar malam untuk melihat keadaan masyarakat di sekelilingnya. Dari situ, kemudian Mbah Wartono tak segan memberikan bantuan apabila dijumpai ada warga yang membutuhkan uluran tangan.

“Pernah beliau mendapati ada suara bayi menangis. Kemudian keesokan paginya beliau utusan orang untuk mengirim beras. Pernah juga beliau menjumpai ada warga yang rumahnya reyot. Dan beliau kemudian mengirim orang untuk memperbaiki rumah warga tadi,” tuturnya.

Suarabaru.id/Tm