WONOGIRI – Kebakaran hutan, kembali terjadi lagi di wilayah Kabupaten Wonogiri. Kali ini, areal hutan yang terbakar berlokasi di Dusun Nglampeng, Desa Puluan Wetan, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. ”Yang terbakar merupakan areal hutan rakyat,” tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Minggu (8/9).
Menurut Bambang Haryanto, upaya pemadaman dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Wonogiri bersama para relawan siaga bencana dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Wonogiri. Pemadaman dilakukan dengan cara tradisional. Yakni memakai pentungan dan gepyokan, untuk langsung memadamkan titik nyala api. Ini dilakukan, karena di areal terbakar tidak tersedia air, dan sulit dijangkau mobil unit pemadam kebakaran (Damkar).
Selama sekitar 2 jam lebih, upaya pemadaman dilakukan oleh tim, dan api berhasil dipadamkan pada pukul 16.30. Langkah pemadaman, dilaksanakan sebagai upaya menghindarkan perluasan areal terbakar, supaya tidak mendekat ke wilayah perkampungan penduduk. Luas hutan rakyat yang terbakar sekitar 5 Ha, dengan tanaman tegakan jenis pohon Mahoni, Akasia, Jambu Mete, dan Jati.
Pemicu kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Diduga, dari api puntung rokok yang dibuang sembarangan, atau dari api pembakaran sampah yang membesar tertiup angin, dan ketika berkobar sulit dikendalikan. Menyikapi ini, warga diseru untuk tidak membakar sampah, terlebih di musim kemarau puncak yang menjadikan suasananya menjadi serba mengering dan rawan kebakaran.
Selama Bulan Agustus 2019 lalu, tandas Bambang Haryanto, di Kabupaten Wonogiri telah terjadi kebakaran 14 kali kasus kebakaran. Terdiri atas kebakaran rumah sebanyak 6 kali, dan kebakaran hutan sebanyak 8 kali. Luas hutan terbakar mencapai 65 Ha, terdiri atas hutan negara seluas 24 Ha dan hutan rakyat seluas 41 Ha.(suarabaru.id/Bambang Pur)
